Disertasi ini mengkaji sifat katalitik CuO secara ab initio dalam proses disosiasi
H2O dan hidrogenasi CO2. Kajian ini meliputi sifat fotokatalitik CuO, model
kopling fotokatalis TiO2/CuO serta interaksi permukaan CuO dengan H2O dan
CO2. Perhitungan sifat material CuO pada keadaan dasar dilakukan dengan
menggunakan metode DFT + U, mengingat metode DFT standard gagal
mendeskripsikan sifat material dengan korelasi elektron yang kuat. Sedangkan
perhitungan sifat material CuO pada keadaan tereksitasi dilakukan dengan
menggunakan metode MBPT. Disosiasi H2O dengan produk spesies hidrogen dan
spesies hidroksil serta hidrogenasi CO2 dengan produk asam format di atas
permukaan CuO dikaji melalui perhitungan energi adsorpsi dan jalur reaksi
berdasarkan metode climbing image nudged elastic band (CI-NEB).
Hibridisasi Cu 3dx2-y2 dan O 2p serta Ti-3dz2 dan O-2p memegang peranan penting
dalam pembentukan celah pita CuO dan TiO2. Berdasarkan analisis struktur pita
dan kurva koefisien absorpsi diperoleh karakter celah pita minimum CuO dan
TiO2 anatase bersifat transisi tak langsung sedangkan TiO2 rutil bersifat transisi
langsung. Berdasarkan analisa kurva koefisien absorpsi cahaya dan kedalaman
absorpsi baik CuO maupun TiO2 merupakan bahan dengan kemampuan absorpsi
yang cukup tinggi dengan kedalaman absorpsi di bawah 2 ????m untuk energi
cahaya di atas energi celah pita. Perhitungan terhadap potensial fotokatalitik
menunjukan bahwa potensial fotokatalitik CuO(111), CuO(011), anatase(101),
dan rutil(110) memenuhi persyaratan energi potensial untuk digunakan sebagai
fotokatalis dalam proses water splitting dan reduksi CO2. Melalui pensejajaran
potensial fotokatalitik diperoleh bahwa kopling TiO2 dengan nanopartikel CuO
(TiO2/np-CuO) merupakan fotokatalis terkopel dengan separasi elektron-hole
yang baik.
Molekul H2O cenderung teradsorpsi secara chemisorption di atas bridge Cusub-
Cusub pada permukaan CuO(111) stoikiometrik dan teradsorpsi oksigen serta di
atas Cusub pada permukaan CuO(111) dengan kekosongan oksigen karena adanya
hibridisasi antara O-2p H2O dengan Cu-3d permukaan. Berdasarkan perubahan
panjang ikatan dan distorsi besar sudut H2O, pelemahan ikatan H2O di atas
permukaan teradsorpsi oksigen lebih besar dibandingkan dengan permukaan stoikiometrik dan berkekosongan oksigen. Disosiasi H2O di atas permukaan
CuO(111) stoikiometrik, teradsorpsi oksigen, dan berkekosongan oksigen bersifat
eksotermis. Berdasarkan perhitungan lintasan reaksi diperoleh bahwa modifikasi
permukaan CuO(111) dengan pra-adsorpsi oksigen secara signifikan dapat
menurunkan energi aktivasi (Eact) pada proses disosiasi H2O sedangkan
modifikasi dengan cacat kristal berupa kekosongan oksigen secara efektif dapat
meningkatkan reaktifitas katalis dalam adsorpsi H2O.
Molekul CO2 teradsorpsi pada permukaan CuO(111) secara fisika di atas situs
Cusub-Cusub dan Osuf-Osuf brigde. Ditemukan bahwa aktivasi CO2 pada CuO (111)
setelah adsorpsi difasilitasi oleh pembengkokan struktur dan transfer elektron dari
permukaan ke molekul CO2. Perubahan sudut O-C-O mempengaruhi struktur
elektronik CO2 melalui pergeseran HOMO-LUMO dan munculnya keadaan
perantara. Disosiasi CO2 di atas permukaan CuO(111) menjadi species CO dan O
dapat terjadi dengan bantuan cacat kristal berupa kekosongan oksigen dengan
energi reaksi (????E) sebesar 0.8 eV dan energi aktivasi sebesar 0.44 eV, sedangkan
pada kristal tanpa cacat spesies CO cenderung mereduksi permukaan CuO(111).
Terakhir, kami menyelidiki hidrogenasi CO2 menjadi asam format melalui dua
rute perantara, yaitu rute karboksil dan format. Diperoleh bahwa hidrogenasi CO2
menjadi asam format pada CuO (111) melalui perantara karboksil lebih disukai
daripada jalur format baik secara kinetika maupun termodinamika dengan energi
aktivasi dan reaksi masing-masing 0,87 eV dan -1,42 eV.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa CuO merupakan
bahan katalis yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut baik sebagai katalis
termal maupun fotokatalis pada proses produksi hidrogen dan konversi CO2. Hasil
perhitungan pada penelitian ini juga dapat digunakan sebagai rujukan atau
panduan pada kajian eksperimen terkait katalis berbasis CuO.