Berdasarkan hasil TIMSS Tahun 2011 dan 2015, dan PISA Tahun 2018 dan 2021,
diperoleh kesimpulan bahwa matematika merupakan pelajaran dengan capaian nilai
yang rendah dibandingkan dengan pelajaran lainnya. Dilihat juga dari hasil Ujian
Nasional terakhir yang diselenggarakan pada Tahun 2018 dan 2019, pokok bahasan
geometri dan pengukuran merupakan materi dengan jumlah benar yang sedikit
daripada pokok bahasan lainnya yaitu bilangan, aljabar, statistika dan peluang.
Merujuk pada permendikbudristek no. 16 Tahun 2022 Pasal 7, guru diharapkan
dapat menggunakan perangkat teknologi dan komunikasi dalam proses
pembelajaran. Dengan kata lain, Pendidikan diharapkan dapat menjembatani
kemajuan teknologi dan informasi pembelajaran kepada siswa. Hal ini mendasari
penelitian ini, yaitu adanya suatu teori belajar yang dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa dalam bidang geometri yang dapat dipadupadankan
dengan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Teori belajar Van Hiele
mengemukakan tahapan-tahapan kognitif siswa dalam mempelajari geometri, yaitu
tahap 0-visualisasi, tahap 1-analisis, tahap 2-deduksi informal, tahap 3-deduksi, dan
tahap 4-keakuratan (rigor). Teori belajar ini diterapkan dengan bantuan aplikasi
geogebra pada salah satu sub pokok bahasan geometri yaitu transformasi geometri,
yang mana materi ini dipelajari pada fase D jenjang SMP pada Kurikulum Merdeka.
Penelitian ini dilakukan secara daring dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas
IX yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelas eksperimen yang mendapatkan
pembelajaran dengan penerapan teori belajar Van Hiele berbantuan aplikasi
geogebra, dan kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
Proses belajar mengajar pada kelas eksperimen menggunakan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) dan modul penggunaan aplikasi Geogebra. LKPD
diharapkan dapat menuntun proses belajar mengajar sesuai urutan tahapan kognitif
siswa pada teori belajar Van Hiele, sedangkan modul penggunaan geogebra
digunakan untuk melatih siswa menggunakan aplikasi geogebra dalam
pembelajaran transformasi geometri. Untuk memperoleh pengalaman visual
sehingga dapat menanamkan konsep transformasi suatu objek dengan lebih baik
dan bermakna. Analisis data nilai siswa dibagi menjadi dua, yaitu secara
keseluruhan total perolehan nilai siswa, dan nilai sesuai tahapan kognitif siswa
sesuai teori belajar Van Hiele. Secara keseluruhan data menunjukkan terdapat
kenaikan nilai yang signifikan sebelum dan setelah proses pembelajaran, baik untuk
kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Kemudian juga dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata siswa
kelas kontrol, artinya ada pengaruh yang signifikan penerapan teori belajar Van
Hiele berbantuan aplikasi geogebra untuk meningkatkan pemahaman konsep
matematis siswa. Dengan pengolahan data pada setiap tahapan teori belajar Van
Hiele juga diperoleh terjadi peningkatan hasil belajar yang signifikan sebelum dan
setelah pembelajaran baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada
kelima tahapan berpikir siswa. Setelah dilakukan uji coba untuk melihat pengaruh
teori belajar Van Hiele berbantuan aplikasi geogebra, diperoleh kesimpulan tidak
ada pengaruh signifikan pada tahap 0, tahap 1, dan tahap 2, yaitu tahap visualisasi,
analisis, dan deduksi informal akan tetapi ada pengaruh yang signifikan pada
kemampuan siswa pada tahap 3 dan 4, yaitu tahap deduksi dan rigor, artinya siswa
yang diajar menggunakan teori belajar Van Hiele berbantuan aplikasi geogebra
memiliki pemahaman konsep lebih baik daripada siswa yang diajar dengan cara
konvensional. Hal ini dapat dilihat dari siswa kelas eksperimen memiliki nilai ratarata
yang lebih tinggi dari siswa kelas kontrol pada tahapan teori belajar Van Hiele
yang lebih tinggi.