digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Muhammad Rizki Utomo
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Muhammad Rizki Utomo
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Muhammad Rizki Utomo
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Muhammad Rizki Utomo
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Muhammad Rizki Utomo
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Muhammad Rizki Utomo
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Muhammad Rizki Utomo
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Kekurangan minyak dimulai pada tahun 2015 karena kurangnya investasi yang disebabkan oleh kebijakan ESG. Perusahaan minyak membutuhkan dana untuk membiayai kilang, rig, dan eksplorasi baru mereka karena sebagian besar negara barat beralih dari minyak ke energi alternatif. Ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi, ketakutan akan penurunan, dan kenaikan inflasi telah merugikan pasar jasa Minyak dan Gas di seluruh dunia Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022, harga minyak naik menjadi USD122/barel untuk WTI dan USD128/barel untuk Brent. WTI turun menjadi USD80/barel dan Brent menjadi USD86/barel pada tahun 2022, meskipun terjadi volatilitas pada pertengahan tahun. PT Elnusa Tbk merupakan perusahaan jasa perminyakan terintegrasi melalui anak perusahaannya yang menawarkan jasa meliputi data geofisika, pengeboran, dan jasa ladang minyak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja keuangan, menilai dan memberikan rekomendasi kepada ELSA mengenai kasnya. Dua metode penilaian digunakan untuk memperkirakan nilai intrinsik ELSA: penilaian absolut dan penilaian relatif. Model Discounted Cash Flow to the Firm (DCF) digunakan untuk penilaian absolut, sedangkan metode Price to Book Value (PBV) dan Price to Earning Ratio (P/E Ratio) digunakan untuk penilaian relatif. Kebijakan dividen dan proyeksi pembelian kembali saham dilakukan untuk mencari keputusan terbaik bagi ELSA. Mengacu pada valuasi absolut, nilai intrinsik ELSA diperkirakan sebesar Rp639/saham. Mengacu pada penilaian relatif menggunakan metode PBV dan P/E, nilai intrinsik ELSA dihitung sebesar Rp 564/saham. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan harga ELSA saat ini yang berada di Rp 378/saham, sehingga memberikan margin keamanan yang relatif tinggi. Pada tahap selanjutnya ELSA akan tetap membagikan dividen kepada pemegang saham. Dengan ELSA DPR 33,25% dalam 10 tahun ELSA akan memiliki 4.756.289 juta dalam 10 tahun dan uang tunai tersebut dapat digunakan untuk ekspansi atau diversifikasi.