BAB 1 Muh Rafli Hanan Mahendra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muh Rafli Hanan Mahendra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muh Rafli Hanan Mahendra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muh Rafli Hanan Mahendra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muh Rafli Hanan Mahendra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muh Rafli Hanan Mahendra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Beberapa perusahaan pertambangan di Indonesia memilih untuk terlibat dalam
pasar modal (go public) melalui initial public offering (IPO) guna menarik investasi
lebih banyak dan meningkatkan stabilitas keuangan perusahaan mereka. Potensi
investasi tersebut dapat terlihat seiring dengan peningkatan jumlah investor yang
tersedia di pasar modal. Pergerakan harga saham yang cukup fluktuatif di pasar
sekunder dengan nilai wajar perusahaan menyebabkan adanya persepsi risiko yang
tinggi sehingga muncul keraguan pada investor untuk berinvestasi. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan nilai wajar saham PTBA menggunakan metode
discounted cash flow (DCF) valuation (FCFE model) dan relative valuation untuk
menentukan status harga saham PTBA (overvalued, fair valued, atau undervalued).
Berdasarkan analisis dengan metode valuasi DCF (FCFE model), diperoleh nilai
intrinsik saham PT Bukit Asam Tbk adalah Rp2,326 per lembar. Hal ini
menunjukan bahwa harga per lembar saham PTBA saat ini (25 Mei 2023) Rp3,010
berada diatas nilai tersebut (overvalued). Untuk mendukung valuasi tersebut
dilakukan relative valuation dengan hasil bahwa nilai PBV, PER, dan EV/EBITDA
PTBA berada diatas rata-rata pasar (overvalued relative basis). Oleh sebab itu,
harga saham PTBA saat ini yaitu Rp3,010 (25 Mei 2023) dinilai mahal
(overvalued), sehingga direkomendasikan kepada calon investor untuk menunda
berinvestasi pada saham PTBA karena berpotensi mengalami kerugian sebesar
22%.