digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Wawan Sulistyo Dwi Istanto
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Wawan Sulistyo Dwi Istanto
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Wawan Sulistyo Dwi Istanto
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Wawan Sulistyo Dwi Istanto
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Wawan Sulistyo Dwi Istanto
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Wawan Sulistyo Dwi Istanto
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Wawan Sulistyo Dwi Istanto
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PT Pertamina Patra Niaga sedang menghadapi era transisi energi, salah satunya adopsi kendaraan listrik (EV). Adopsi EV yang masif akan berdampak pada bisnis Patra Niaga di masa depan, dan mereka perlu menyiapkan strategi untuk menghadapi perubahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi adopsi kendaraan listrik di Indonesia dan strategi yang harus dilakukan oleh Patra Niaga untuk menghadapi dampak adopsi kendaraan listrik. Kajian literatur menunjukkan bahwa faktor internal dan eksternal sangat berpengaruh dalam menentukan strategi Patra Niaga dalam menghadapi pertumbuhan adopsi kendaraan listrik di masa depan. Desain penelitian ini bersifat kualitatif, dengan data yang diperoleh dari sumber primer berupa wawancara dan sumber data sekunder berupa dokumen, laporan, dan jurnal. Kerangka konseptual dari penelitian ini adalah perencanaan skenario dengan pendekatan PESTEL, makalah ini mengidentifikasi empat skenario yang mungkin terjadi untuk masa depan adopsi EV di Indonesia. Skenario yang mungkin terjadi adalah perbatasan teknologi hijau, perubahan yang didorong oleh kebijakan, inovasi yang dipimpin oleh pasar, dan perkembangan yang stagnan. Untuk analisis eksternal, penelitian ini akan menggunakan Porter Five Force guna mengidentifikasi persaingan di antara para pemain di industri. Sementara itu, analisis internal penelitian ini akan menggunakan VRIO Framework dan analisis kekuatan dan kelemahan. Terakhir, penelitian ini akan menggunakan Matriks BCG untuk menyusun strategi pada setiap skenario. Berdasarkan BCG Matrix, strategi yan dilakukan untuk skenario perbatasan teknologi hijau yaitu berinvestasi lebih banyak pada ekosistem dan infrastruktur EV, pada skenario perubahan yang didorong oleh kebijakan lebih banyak melakukan investasi atau melakukan divestasi bisnis infrasturktur EV, pada skenario inovasi yang dipimpin oleh pasar mempertahankan bisnis infrastruktur EV, dan pada skenario perkembangan yang stagnan menjual atau melikuidasi bisnis infrastruktur EV. Strategi disarankan untuk diimplementasikan berdasarkan keterjadian setiap skenario dalam jangka waktu dari 2024 hingga 2035 dengan melibatkan berbagai divisi di perusahaan seperti pemasaran, pengembangan bisnis, dan pemimpin proyek EV.