PT Pertamina Patra Niaga sedang menghadapi era transisi energi, salah satunya
adopsi kendaraan listrik (EV). Adopsi EV yang masif akan berdampak pada bisnis
Patra Niaga di masa depan, dan mereka perlu menyiapkan strategi untuk
menghadapi perubahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi adopsi kendaraan listrik di Indonesia dan
strategi yang harus dilakukan oleh Patra Niaga untuk menghadapi dampak adopsi
kendaraan listrik. Kajian literatur menunjukkan bahwa faktor internal dan
eksternal sangat berpengaruh dalam menentukan strategi Patra Niaga dalam
menghadapi pertumbuhan adopsi kendaraan listrik di masa depan. Desain
penelitian ini bersifat kualitatif, dengan data yang diperoleh dari sumber primer
berupa wawancara dan sumber data sekunder berupa dokumen, laporan, dan
jurnal. Kerangka konseptual dari penelitian ini adalah perencanaan skenario
dengan pendekatan PESTEL, makalah ini mengidentifikasi empat skenario yang
mungkin terjadi untuk masa depan adopsi EV di Indonesia. Skenario yang mungkin
terjadi adalah perbatasan teknologi hijau, perubahan yang didorong oleh
kebijakan, inovasi yang dipimpin oleh pasar, dan perkembangan yang stagnan.
Untuk analisis eksternal, penelitian ini akan menggunakan Porter Five Force guna
mengidentifikasi persaingan di antara para pemain di industri. Sementara itu,
analisis internal penelitian ini akan menggunakan VRIO Framework dan analisis
kekuatan dan kelemahan. Terakhir, penelitian ini akan menggunakan Matriks BCG
untuk menyusun strategi pada setiap skenario. Berdasarkan BCG Matrix, strategi
yan dilakukan untuk skenario perbatasan teknologi hijau yaitu berinvestasi lebih
banyak pada ekosistem dan infrastruktur EV, pada skenario perubahan yang
didorong oleh kebijakan lebih banyak melakukan investasi atau melakukan
divestasi bisnis infrasturktur EV, pada skenario inovasi yang dipimpin oleh pasar
mempertahankan bisnis infrastruktur EV, dan pada skenario perkembangan yang
stagnan menjual atau melikuidasi bisnis infrastruktur EV. Strategi disarankan
untuk diimplementasikan berdasarkan keterjadian setiap skenario dalam jangka
waktu dari 2024 hingga 2035 dengan melibatkan berbagai divisi di perusahaan
seperti pemasaran, pengembangan bisnis, dan pemimpin proyek EV.