digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tugas akhir
Terbatas  Budi Cahyadi
» Gedung UPT Perpustakaan

Pengembangan biorefinery merupakan harapan baru untuk memanfaatkan sumber daya biomassa yang berlimpah. Biorefinery terintegrasi hadir sebagai desain proses yang dapat mengubah bahan baku menjadi beberapa produk bernilai tinggi dalam proses yang terintegrasi. Sebagai salah satu produsen terbesar produk kelapa sawit, industri sawit memiliki peran penting bagi ekonomi Indonesia. Akan tetapi, tandan kosong sawit (TKS) masih menjadi salah satu biomassa yang utilisasinya dinilai belum maksimal. Penelitian ini mempelajari dan mengkuantifikasi konsep biorefinery terintegrasi sebagai solusi pemanfaatan substrat TKS untuk produksi karoten, xilosa, glukosa, dan lignin. Untuk mendapatkan karoten, substrat TKS difermentasi menggunakan Neurospora sp. dengan metode fermentasi fasa padat dalam rotating drum bioreactor dan diekstraksi dengan maserasi. Setelah fermentasi, substrat TKS diberi variasi perlakuan awal yang bertujuan meningkatkan perolehan karoten, xilosa, glukosa, dan lignin. Pengaruh perlakuan awal, hidrolisis, dan fermentasi terhadap perolehan produk dievaluasi. Perlakuan awal yang ditinjau adalah steam explosion, hidrotermal, dan organosolv. Variasi yang diterapkan meliputi variasi perlakuan awal dan variasi kombinasi perlakuan awal. Penelitian ini juga membandingkan konsep biorefinery TKS dengan dan tanpa fermentasi fasa padat. Neraca massa biorefinery untuk setiap variasi dikuantifikasi dan dianalisis untuk menentukan metode optimum dalam produksi karoten, xilosa, glukosa, dan lignin dari TKS. Metode fermentasi-steam explosion merupakan metode optimum dengan perolehan karoten, xilosa, glukosa, dan lignin berturut-turut sebesar 0,1407 ± 0,0320 mg/g TKS; 0,0258 ± 0,0055 g/g TKS; 0,0288 ± 0,0021 g/g TKS; dan 0,3091 ± 0,0099 g/g TKS.