ABSTRAK Muhamad Ikbal Fadilah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Muhamad Ikbal Fadilah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Muhamad Ikbal Fadilah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Muhamad Ikbal Fadilah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Muhamad Ikbal Fadilah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Muhamad Ikbal Fadilah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Muhamad Ikbal Fadilah
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Koridor jalan sebagai ruang publik di Indonesia menghadapi tantangan dalam
pemanfaatannya yang disebabkan oleh kurangnya penataan dan pengelolaan.
Pemanfaatan koridor jalan saat ini belum sepenuhnya memperhatikan
keseimbangan antara fungsi ruang pergerakan, ruang interaksi, dan pembentukan
citra kota. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut
ialah dengan melakukan perancangan. Terdapat salah satu koridor jalan yang
belum memperhatikan keseimbangan antara fungsi ruang pergerakan, ruang
interaksi, dan pembentukan citra kota yaitu pada Koridor Jalan Siliwangi,
Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat. Maka dari itu, penelitian ini akan
membahas terkait perancangan kembali Koridor Jalan Siliwangi, Kabupaten
Kuningan guna mencapai keseimbangan tersebut. Perancangan ini tersusun atas
prinsip dan konsep yang dibentuk dari potensi dan tantangan eksisting serta
mengikuti prinsip normatif yang relevan. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan metode fragmental dengan data yang bersumber
dari observasi serta tinjauan literatur terkait. Hasil dari data dan analisis
menunjukkan bahwasanya koridor Jalan Siliwangi memiliki beberapa persoalan
diantaranya adalah keterbatasan ruang, masalah lalulintas seperti macet pada
jam-jam tertentu, parkir yang tidak teratur, serta jalur pejalan kaki yang kurang
memadai. Sehingga aspek efisiensi ruang, kenyamanan, keamanan, dan
aksesibilitas menjadi bagian dalam prinsip perancangan Koridor Jalan Siliwangi.
Selain itu, sebagai salah satu elemen yang menjadi pembentuk citra kota,
integrasi fungsi dan estetika juga menjadi bagian dalam prinsip yang digunakan.
Pada akhirnya, penanganan permasalahan melalui perancangan koridor Jalan
Siliwangi tidak hanya berdampak secara fungsional dan memperkaya aktivitas
interaksi masyarakat, tetapi juga bertujuan untuk mengubah tampilan streetscape
(tata ruang jalanan) menjadi lebih menarik dan berdaya guna.