digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Harum Kurnia Jayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Harum Kurnia Jayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Harum Kurnia Jayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Harum Kurnia Jayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Harum Kurnia Jayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Harum Kurnia Jayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Harum Kurnia Jayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Harum Kurnia Jayanti
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Efek basin ditemukan memiliki pengaruh terhadap respon gempa di permukaan tanah terutama pada daerah tepi basin dan menyebabkan amplifikasi gelombang seismik di endapan sedimen lunak. Geometri basin sangat mempengaruhi efek basin yang dihasilkan karena sudut lengkungan basin dapat menjebak body wave dan menyebabkan guncangan gempa lebih kuat dan lebih lama. Pada praktiknya studi kegempaan saat ini dilakukan dengan 1-D wave propagation analysis dimana analisis 1-D memberikan hasil yang berbeda dengan analisis 2-D terutama pada tepi basin akibat adanya efek basin. Kemunculan model tanah General Quadratic/Hyperbolic (GQ/H) yang mengatasi kekurangan model tanah sebelumnya yaitu Modified Kondner-Zelasko (MKZ) mampu merepresentasikan small – strain nonlinearity dari soft clay. Berdasarkan kebutuhan praktikal, perlu dilakukan studi untuk memprediksi faktor koreksi hasil analisis 1-D terhadap analisis 2-D akan adanya efek basin. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menentukan faktor koreksi efek basin hasil analisis 1-D berdasarkan hasil analisis 2-D di tepi basin, mengevaluasi pengaruh geometri (sudut, lebar, dan kedalaman) basin pada pemodelan, serta mengevaluasi spectral acceleration dari hasil analisis 1-D menggunakan model Non – Masing General Quaadratic/Hyperbolic (GQ/H). Pemodelan 1-D untuk model tersebut menggunakan perangkat lunak DEEPSOIL dengan berbagai macam variasi parameter, yaitu variasi Peak Ground Acceleration (PGA) input motion, variasi sudut dan lebar basin, serta variasi perbandingan kedalaman dan lebar basin (D/W). Diperoleh bahwa faktor koreksi di zona tepi basin lebih besar dari pada di zona tengah basin akibat adanya efek basin dengan pengaruh variasi parameter terhadap faktor koreksi yang bervariasi. Pemilihan parameter kuat geser tanah sangat menentukan respons di permukaan pada tanah soft clay. Deamplifikasi spectral acceleration di permukaan ditemukan pada seluruh variasi pemodelan.