2024_TS_PP_Ririn Puspitowati_29122121_Full Thesis.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Yose Ali Rahman
Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas Program Pengembangan Talenta
di PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Program ini mengintegrasikan experiential
learning, coaching, dan in-class training dalam kerangka 70:20:10 untuk
meningkatkan kompetensi dan kinerja Talent. Karyawan berpotensi tinggi, yang
disebut sebagai "Talent", mengikuti program pengembangan komprehensif
berbasis kerangka 70:20:10, yang mencakup pexperiential learning, coaching, dan
in-class training.
Menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini pertama-tama
menggunakan pendekatan kuantitatif, mengungkap perbedaan signifikan pada
Talent dalam kinerja dan kompetensi setelah satu tahun. Peserta menjalani proses
penilaian sebelum program dimulai untuk menilai skor kompetensi dan kinerja.
Untuk melakukan pemeriksaan lebih rinci terhadap implementasi program,
penelitian juga dilakukan menggunakan wawancara semi-struktural dengan Talent
di posisi manajemen senior dan menengah, serta manajemen program.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Talent menunjukkan peningkatan signifikan
baik dalam kompetensi maupun kinerja setelah satu tahun berpartisipasi dalam
program ini. Namun, analisis mendalam terhadap hasil mengungkapkan tren yang
tidak terduga: sementara kompetensi meningkat untuk Talent di posisi manajemen
menengah dan rendah, terdapat penurunan pada Talent yang menduduki posisi
manajemen senior. Analisis kualitatif mengungkapkan kurangnya standarisasi,
experiential learning dan coaching untuk Talent pada posisi manajemen senior,
yang menyebabkan hasil yang kurang optimal. Studi ini menunjukkan bahwa
integrasi experiential learning, coaching, dan in-class training ke dalam kerangka
70:20:10 menunjukkan potensi untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja
Talents, selama isu terkait standarisasi diatasi dengan baik. Meskipun terdapat
peningkatan signifikan dalam kompetensi dan kinerja secara umum, inkonsistensi
di berbagai tingkatan manajemen menunjukkan kebutuhan krusial untuk
standarisasi.