digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas Program Pengembangan Talenta di PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Program ini mengintegrasikan experiential learning, coaching, dan in-class training dalam kerangka 70:20:10 untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja Talent. Karyawan berpotensi tinggi, yang disebut sebagai "Talent", mengikuti program pengembangan komprehensif berbasis kerangka 70:20:10, yang mencakup pexperiential learning, coaching, dan in-class training. Menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini pertama-tama menggunakan pendekatan kuantitatif, mengungkap perbedaan signifikan pada Talent dalam kinerja dan kompetensi setelah satu tahun. Peserta menjalani proses penilaian sebelum program dimulai untuk menilai skor kompetensi dan kinerja. Untuk melakukan pemeriksaan lebih rinci terhadap implementasi program, penelitian juga dilakukan menggunakan wawancara semi-struktural dengan Talent di posisi manajemen senior dan menengah, serta manajemen program. Hasil analisis menunjukkan bahwa Talent menunjukkan peningkatan signifikan baik dalam kompetensi maupun kinerja setelah satu tahun berpartisipasi dalam program ini. Namun, analisis mendalam terhadap hasil mengungkapkan tren yang tidak terduga: sementara kompetensi meningkat untuk Talent di posisi manajemen menengah dan rendah, terdapat penurunan pada Talent yang menduduki posisi manajemen senior. Analisis kualitatif mengungkapkan kurangnya standarisasi, experiential learning dan coaching untuk Talent pada posisi manajemen senior, yang menyebabkan hasil yang kurang optimal. Studi ini menunjukkan bahwa integrasi experiential learning, coaching, dan in-class training ke dalam kerangka 70:20:10 menunjukkan potensi untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja Talents, selama isu terkait standarisasi diatasi dengan baik. Meskipun terdapat peningkatan signifikan dalam kompetensi dan kinerja secara umum, inkonsistensi di berbagai tingkatan manajemen menunjukkan kebutuhan krusial untuk standarisasi.