digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Alif Satrio Wicaksono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Alif Satrio Wicaksono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Alif Satrio Wicaksono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Alif Satrio Wicaksono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Alif Satrio Wicaksono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Alif Satrio Wicaksono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Alif Satrio Wicaksono
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Motor diesel berbahan bakar ganda merupakan motor bakar yang beroperasi dengan menggunakan dua jenis bahan bakar secara bersamaan dalam proses pembakarannya. Biasanya, dua jenis bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar gas dan bahan bakar cair. Bahan bakar gas adalah bahan bakar utama dalam proses pembakaran, sedangkan bahan bakar cair digunakan untuk membantu proses penyalaan bahan bakar gas (pilot fuel). Salah satu bahan bakar gas yang dapat digunakan adalah biogas Palm Oil Mill Effluent (POME). Komposisi biogas POME yang paling besar adalah metana dan selanjutnya adalah karbon dioksida. Pada penilitian kali ini, komposisi karbon dioksida pada biogas POME divariasikan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pembakaran dan prestasi motor diesel. Variasi komposisi karbon dioksida yang digunakan adalah 45% (POME55) dan 25% (POME75). Metode yang digunakan adalah pengujian pada motor diesel Yanmar TF 155 R-di. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan rasio energi biogas dari 0, 20, 40, 60, dan 75 persen. Selain itu, beban torsi juga divariasikan dari 0, 10, 20, 30, dan 40 Nm. Secara umum, penggunaan biogas POME akan menurunkan karakteristik pembakaran dan prestasi motor diesel. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penggunaan biogas POME akan mengakibatkan terjadi penurunan pada nilai IMEP sebesar 2,38% hingga 7,97%, penurunan nilai efisiensi efektif sebesar 40,57% hingga 60,82%, dan kenaikan nilai BSEC sebesar 75,34 hingga 184,43 persen. Selain itu, dalam penelitian ini juga disimpulkan bahwa variasi 40% POME75 dapat menghasilkan karakteristik pembakaran dan prestasi yang optimum.