BAB 1 Budiman Apri Utomo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Budiman Apri Utomo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Budiman Apri Utomo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Budiman Apri Utomo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Budiman Apri Utomo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Budiman Apri Utomo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Budiman Apri Utomo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Budiman Apri Utomo
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Peningkatan penggunaan bahan bakar fosil telah menyebabkan peningkatan suhu dunia
yang signifikan, yang mengakibatkan peningkatan sebesar 1,5 K, yang dilaporkan sebagai
peningkatan suhu tertinggi dalam sejarah manusia. Fenomena ini dikaitkan dengan
peningkatan emisi gas rumah kaca, khususnya karbon dioksida. Dari fenomena
ini, kemajuan teknologi ramah lingkungan dan sumber energi berkelanjutan sangat
dibutuhkan. Hidrogen menjadi solusi yang menjanjikan karena ketersediaan hidrogen
yang melimpah dan pembakarannya yang ramah lingkungan. Namun, kendala
yang terkait dengan penyimpanan dan penanganan hidrogen membatasi penerapannya
yang layak. Amonia (NH3) merupakan opsi yang memungkinkan untuk menyimpan
energi sebagai alternatif hidrogen karena memiliki kepadatan energi yang lebih besar
per satuan volume dan memerlukan kondisi penyimpanan yang tidak terlalu ketat.
Meskipun amonia memiliki manfaat, pembakarannya menghasilkan nitrogen oksida
(NOx) yang merugikan, dan memiliki tingkat mudah terbakar yang rendah. Penelitian
ini meneliti bagaimana aliran berputar, angka Reynolds, rasio ekivalensi, dan fraksi
amonia memengaruhi karakteristik pembakaran dalam pembakaran amonia-hidrogennitrogen
yang distabilkan oleh pusaran, menggunakan Ansys Fluent dan model k-?
dalam analisis numerik. Hasilnya menunjukkan bahwa emisi dari pembakaran amonianitrogen-
hidrogen sangat dipengaruhi oleh angka Reynolds, angka pusaran, rasio ekivalensi,
dan fraksi amonia. Angka Reynolds yang lebih tinggi menghasilkan peningkatan
emisi NOx pada pintu keluar pembakar. Rasio 0,8 menghasilkan konsentrasi
tertinggi NO dan sisa amonia dalam semua situasi. Anehnya, semakin tinggi fraksi
amonia, semakin rendah kadar NO dalam gas buang. Meskipun angka pusaran tidak
memiliki banyak dampak pada NO dan amonia sisa, itu membantu menjaga nyala api
tetap stabil di dalam pembakar. Temuan ini menekankan sifat rumit dari pembakaran
amonia dan perlunya mengoptimalkan parameter operasional untuk mengurangi emisi
dan mempertahankan pembakaran yang stabil.