digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Nanas (Ananas comossus) merupakan buah tropis, umum diekspor oleh Indonesia. Namun, peluang ekspor nanas tidak diimbangi dengan laju produksi nanas yang memadai di sentra produksi. Salah satu sentra produksi nanas terbesar di Indonesia yakni di Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang. Inkonsitensi produktivitas terus terjadi selama satu dekade terakhir, sehingga perlu dilakukan suatu perbaikan solutif bagi permasalahan manajemen budidaya nanas di Kecamatan Jalancagak. Tujuan penelitian ini adalah menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas nanas di Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kemudian menentukan tingkat efisiensi teknis dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat inefisiensi teknis usahatani nanas. Adapun tujuan lainnya yakni menentukan tingkat efisiensi alokatif dan ekonomi usahatani nanas dengan tujuan akhir menentukan strategi pengelolaan dalam meningkatkan efisiensi produktivitas nanas. Pengambilan data metode random sampling (n=89) petani nanas secara proporsional di seluruh desa pada Kecamatan Jalancagak. Data kemudian ditabulasi dan diolah melalui model pendugaan secara matematis Cobb-Douglas sebagai estimasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas nanas. Analisis Stochastic Frontier kemudian dilakukan untuk meninjau tingkat efisiensi teknis dan inefisiensi teknis, sedangkan Dual Frontier digunakan untuk mengestimasi tingkat efisiensi ekonomi. Hasil dari efisiensi teknis dan efisiensi ekonomi kemudian dirasiokan untuk mengukur efisiensi alokatif. Hasil temuan kemudian diputuskan dalam bentuk strategi peningkatan produktivitas melalui AHP dengan menggunakan Expert Choice. Hasil menunjukkan bahwa luasan lahan dan penambahan pupuk adalah variabel berpengaruh signifikan terhadap produktivitas nanas. Efisiensi teknis para petani nanas tergolong tinggi dengan nilai persentase 93.3%, sedangkan variabel yang berpengaruh negatif terhadap teknis adalah ukuran rumah tangga dan tingkat pendidikan dari petani. Tingkat efisiensi ekonomi dan alokatif tergolong rendah, dengan nilai masing masing sebesar 16,6% dan 15,4%. Strategi yang efektif dalam peningkatan produktivitas adalah melakukan peningkatan teknologi yang berbasis human capital melalui pengunaan pupuk organik yang dengan diimbangi penyuluhan agar tepat guna. Sehingga diharapkan strategi yang terpilih mampu meningkatkan produktivitas nanas di Kecamatan Jalancagak, utamanya ditinjau dari segi efisiensi ekonomi serta efisiensi alokatif secara komprehensif.