digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Shafira Aidil Fitriyeni
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Shafira Aidil Fitriyeni
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Shafira Aidil Fitriyeni
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Shafira Aidil Fitriyeni
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Shafira Aidil Fitriyeni
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Shafira Aidil Fitriyeni
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Shafira Aidil Fitriyeni
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Shafira Aidil Fitriyeni
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kelelahan menjadi salah satu isu utama dalam keselamatan saat berkendara. Kecelakaan kereta api juga diindikasikan dengan kelelahan masinis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kelelahan masinis dengan melakukan evaluasi kondisi kelelahan saat sebelum dan sesudah dinasan serta langkah mitigasi yang diperlukan. Sepuluh orang masinis menjadi partisipan dalam penelitian ini. Dinasan yang diamati adalah dinasan pagi (kereta Argo Parahyangan) dan dinasan malam (kereta Serayu) dengan rute Bandung–Jakarta. Kondisi masinis saat sebelum dan sesudah melaksanakan dinasan menjadi fokus penelitian.. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah aplikasi Sustained Attention Test (SAT) yang berguna untuk mengetahui kondisi atensi masinis. SAT akan menampilkan angka 0-9 dalam urutan naik selama 10 menit. Apabila terdapat urutan acak maka masinis harus memberikan input pada SAT. Instrumen pendukung yang digunakan adalah beberapa kuesioner yaitu Morningness–Eveningness Questionnaire (MEQ), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Karolinska Sleepiness Scale (KSS), dan Visual Analogue Scale (VAS). Kuesioner tersebut berguna untuk mengetahui tingkat kantuk, kelelahan subjektif, tipe, durasi, dan kualitas tidur masinis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masinis bertipe pagi, memiliki durasi dan kualitas tidur yang buruk. Kondisi masinis cukup baik pada sebelum memulai dinasan. Dinasan yang dilakukan masinis berpengaruh terhadap kelelahan masinis namun jadwal dinasan yang berbeda tidak berpengaruh terhadap kelelahan masinis. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan kondisi kelelahan masinis masih terbilang wajar namun perlu diperhatikan untuk masinis yang memiliki kelelahan yang melebihi nilai batas yang telah ditetapkan. Rekomendasi yang diberikan adalah menyediakan tempat beristirahat sementara (Griya) dengan fasilitas yang baik, melakukan tidur sejenak sebelum bekerja, tidak menambah waktu kerja masinis, dan memberikan penyuluhan mengenai pentingnya bekerja dalam kondisi fit pada masinis.