digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ketika manusia berbicara atau mendeteksi suara, maka terdapat konsep fisika gelombang bunyi, yang disebut akustik. Karakteristik dari sinyal suara telah banyak dikaitkan dengan sejumlah gangguan kesehatan, Penelitian mengenai sinyal suara terus berkembang dan dihubungkan dengan organ serta berbagai mekanisme tubuh manusia, salah satunya proses peredaran darah yang melibatkan organ tubuh jantung. Penelitian ini bertujuan untuk menggeneralisasi dan mengkonfirmasi adanya korelasi antara suara manusia dengan penyakit jantung koroner, melalui analisis suara berdasarkan parameter akustik, yang dilakukan dengan membandingkan nilai parameter suara dari subjek sehat dan subjek pasien jantung koroner. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 36 sampel subjek sehat dengan rentang usia 26-78 tahun, dan 33 sampel subjek pasien jantung koroner dengan rentang usia 24-71 tahun. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan menganalisis suara dari lima huruf vokal yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, dan /o/ menggunakan software PRAAT, untuk memperoleh lima nilai parameter akustik yaitu frekuensi forman, Harmonic to Noise Ratio (HNR), jitter, shimmer, dan intensitas. Hasil pengolahan data suara dengan PRAAT menunjukkan oscillogram, spektogram serta spektrum gelombang pada rentang waktu yang ditentukan, disertai dengan nilai rata-rata tiap parameter yang kemudian diolah menggunakan Uji Mann Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa parameter yang dapat membedakan subjek sehat dengan subjek pasien penyakit jantung koroner. Perbedaan yang signifikan ditunjukkan oleh parameter Shimmer dengan rata-rata p-value 0,0007, sedangkan parameter yang tidak membedakan yaitu F4 (p-value 0,704). Jika ditinjau untuk setiap vokal, maka berdasarkan vokal /i/ (p-value 0,186) dapat ter bedakan antara subjek sehat dengan subjek pasien penyakit jantung koroner dengan baik, sedangkan vokal /a/ (p-value 0,417) tidak dapat membedakan kedua subjek