Ketika manusia berbicara atau mendeteksi suara, maka terdapat konsep fisika
gelombang bunyi, yang disebut akustik. Karakteristik dari sinyal suara telah banyak
dikaitkan dengan sejumlah gangguan kesehatan, Penelitian mengenai sinyal suara
terus berkembang dan dihubungkan dengan organ serta berbagai mekanisme tubuh
manusia, salah satunya proses peredaran darah yang melibatkan organ tubuh
jantung. Penelitian ini bertujuan untuk menggeneralisasi dan mengkonfirmasi
adanya korelasi antara suara manusia dengan penyakit jantung koroner, melalui
analisis suara berdasarkan parameter akustik, yang dilakukan dengan
membandingkan nilai parameter suara dari subjek sehat dan subjek pasien jantung
koroner. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 36 sampel subjek sehat dengan
rentang usia 26-78 tahun, dan 33 sampel subjek pasien jantung koroner dengan
rentang usia 24-71 tahun. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif
dengan menganalisis suara dari lima huruf vokal yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, dan /o/
menggunakan software PRAAT, untuk memperoleh lima nilai parameter akustik
yaitu frekuensi forman, Harmonic to Noise Ratio (HNR), jitter, shimmer, dan
intensitas. Hasil pengolahan data suara dengan PRAAT menunjukkan oscillogram,
spektogram serta spektrum gelombang pada rentang waktu yang ditentukan,
disertai dengan nilai rata-rata tiap parameter yang kemudian diolah menggunakan
Uji Mann Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa
parameter yang dapat membedakan subjek sehat dengan subjek pasien penyakit
jantung koroner. Perbedaan yang signifikan ditunjukkan oleh parameter Shimmer
dengan rata-rata p-value 0,0007, sedangkan parameter yang tidak membedakan
yaitu F4 (p-value 0,704). Jika ditinjau untuk setiap vokal, maka berdasarkan vokal
/i/ (p-value 0,186) dapat ter bedakan antara subjek sehat dengan subjek pasien
penyakit jantung koroner dengan baik, sedangkan vokal /a/ (p-value 0,417) tidak
dapat membedakan kedua subjek