digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kajian ini fokus pada permasalahan bisnis lapangan Jatibarang terkait tren penurunan produksi menuju target tahun 2023. Data Lost Production Opportunity (LPO) dari masing-masing struktur migas menunjukkan wilayah kerja yang paling mempengaruhi produksi Lapangan Jatibarang. Tahap berikutnya melibatkan wawancara semi-terstruktur dan diskusi kelompok terfokus dengan manajemen dan pakar di bidangnya untuk mengidentifikasi masalah operasional yang paling mendesak. Investigasi mengungkapkan masalah pasokan listrik berkelanjutan yang diperlukan untuk mengoperasikan dan mengembangkan struktur X-Ray, yang menggunakan Electric Submarsible Pump (ESP) untuk mengangkat cairan dari reservoir ke fasilitas produksi permukaan. Selain aplikasi ESP di X-ray, daya listrik juga diperlukan untuk utilitas dan pengoperasian anjungan lepas pantai. Berdasarkan data kebutuhan dibandingkan kapasitas pembangkit, terdapat keterbatasan pasokan listrik sehingga menyebabkan penurunan kinerja ESP. Beberapa sumur minyak telah ditutup sementara, dan penundaan program reaktivasi sumur yang masih berpotensi. Kondisi ini berujung pada terjadinya Lost Production Opportunity (LPO) dan menghambat upaya peningkatan produksi yang berdampak langsung pada capaian produksi lapangan Jatibarang. Analisis Kepner-Tregoe digunakan untuk mengetahui penyebab mendasar permasalahan yang harus diselesaikan. Dengan menggunakan pendekatan Value Focused Thinking (VFT), brainstorming dengan para ahli menghasilkan berbagai kriteria untuk menemukan alternatif solusi yang layak untuk diterapkan. Analytic Hierarchy Process (AHP) kemudian digunakan untuk memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang ditemukan oleh para ahli. Analisis data AHP menunjukkan bahwa percepatan perbaikan unit GTG 1D dan reaktivasi unit GTG 1C dengan skenario metode pertukaran turbin merupakan solusi terbaik. Implementasi yang efektif dari solusi ini akan memastikan bahwa struktur X-ray memiliki sumber pasokan listrik yang dapat memenuhi kebutuhan operasi saat ini, pengembangan lapangan, dan peningkatan keandalan pembangkit listrik untuk mendukung upaya peningkatan produksi X-Ray dalam memenuhi target Lapangan Jatibarang. Selanjutnya karena metode pertukaran turbin merupakan salah satu alternative yang pertama kali digunakan di lapangan Jatibarang, maka implementasi solusi ini dapat digunakan