Daerah penelitian terletak pada tiga wilayah kota, yaitu Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta
Pusat, dan Kota Jakarta Utara dengan luas 184.452 km2
. Pada daerah perkotaan yang
memiliki pertumbuhan industri yang tinggi sering terjadi pengambilan airtanah yang
berlebihan. Masalah hidrogeologi yang umum dijumpai pada daerah dengan kondisi seperti
ini antara lain penurunan muka tanah, pencemaran pada airtanah, dan kemunculan air asin
pada daerah pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi jenis akuifer dan
nilai parameter akuifer pada daerah penelitian, mengevaluasi kualitas airtanah, serta
menganalisis hubungan antara kondisi geologi daerah penelitian dengan nilai parameter
akuifer dan kualitas airtanah.
Daerah penelitian terbagi menjadi dua satuan geomorfologi, yaitu Satuan Dataran Pantai dan
Satuan Kipas Gunungapi Bogor. Berdasarkan stratigrafi, daerah penelitian terdapat pada dua
formasi, yaitu Formasi Kaliwangu yang memiliki umur Pliosen dan Formasi Citalang yang
memiliki umur Pleistosen. Kedua formasi ini termasuk dalam sistem Cekungan Airtanah
Jakarta dan berperan sebagai akuifer di daerah penelitian dengan satuan batuan berupa
perselingan batupasir dengan batulempung.
Penentuan parameter akuifer dilakukan pada 14 sumur (Sumur 1 – Sumur 14) yang dibor
pada tahun 2015 dengan menggunakan metode Jacob. Sedangkan analisis kualitas airtanah
dilakukan dari 19 sampel airtanah yang diambil pada tahun 2016. Seluruh sumur yang
digunakan diperkirakan menembus zona akuifer pada Formasi Kaliwangu. Dari hasil
penentuan jenis akuifer, diketahui bahwa daerah penelitian terdiri atas dua jenis akuifer,
yaitu akuifer tertekan dan akuifer bocor. Hasil estimasi nilai parameter transmisivitas akuifer
memiliki rentang antara 2,33 x 10-5
– 5,2 x 10-4 m2
/detik. Airtanah pada daerah penelitian
memiliki nilai TDS berkisar antara 368 – 2.948 mg/L, kadar nitrat berkisar antara 0 – 52,97
mg/L, dan nilai pH berkisar antara 6,26 – 8,62. Pada daerah penelitian terdapat fasies
airtanah dengan tipe NaCl, tipe NaHCO3, tipe Ca(HCO3)2, dan tipe non dominan.
Keberadaan anion klorida yang mendominasi pada bagian utara penelitian mungkin
disebabkan oleh evolusi airtanah yang berubah menjadi air laut dan intrusi air laut.