digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ruth Nathania.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Air adalah sumber daya alam yang penting di sektor pertanian. Kualitas dan manajemen air yang baik akan menghasilkan panen, ekonomi, dan kesejahteraan sosial yang lebih baik. Namun, beberapa zat yang digunakan dalam pertanian seperti pupuk dimanfaatkan secara berlebihan sehingga merusak lingkungan sekitar. Air irigasi di Desa Lebakmuncang, sebuah desa yang fokus pada pertanian di Kabupaten Bandung, dipelajari di studi ini untuk mengevaluasi pengaruh pupuk terhadap kualitas air yang mengalir melalui lahan pertanian. Due belas titik lokasi dipilih di sepanjang saluran irigasi tersier. Sembilan parameter kualitas air diperiksa, yaitu suhu, pH, TDS (Total Padatan Terlarut), COD (Chemical Oxygen Demand), total fosfat, total nitrogen, nitrit, nitrat, dan amonium. Hasil analisa sembilan parameter tersebut dibandingkan dengan dua standar kualitas air yaitu Kelas 2 dari Peraturan Pemerintah 22/2021 dan Kelas Baik Sekali dari kajian Pusat Litbang-SDA. Hasil sampel menunjukkan bahwa tidak hanya jumlah COD, total fosfat, total nitrogen dan nitrit yang melebihi minimal salah satu dari standar baku mutu air, tetapi status pencemaran yang terjadi di air irigasi juga terklasifikasi sebagai sedang sesuai dengan hasil kalkulasi indeks polusi air