digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Energy Sumber Perkasa yang merupakan kontributor terbesar dalam produksi minyak dalam negeri berusaha untuk meningkatkan produksi minyak dikarenakan jumlah produksi minyak PT Energy Sumber Perkasa mengalami penurunan tiap tahunnya. Untuk meningkatkan produksi minyak, PT Energy Sumber Perkasa melakukannya dengan melalui pengembangan lapangan minyak yang sudah ada dengan mengimplementasikan metode oil recovery. Metode oil recovery membutuhkan investasi yang besar yaitu 624,021 juta USD. Oleh karena itu kelayakan finansial dari investasi ini harus dilakukan. Kondisi lingkungan dari PT Energy Sumber Perkasa akan dianalisa menggunakan PESTLE analisis, Porter’s Five Forces analisis, dan SWOT analisis. Kelayakan finansial akan di evaluasi menurut capital budgeting framework untuk menerima atau menolak suatu project, berdasarkan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Discounted Payback Period (DPP), Payback Period (PP), and Profitability Index (PI). Berdasarkan weighted average cost of capital sebesar 9,64%, NPV projek ini adalah USD 170.095.470, DPP sebesar 4,26 tahun, PP sebesar 3,80 tahun, dan PI sebesar 1,290. Selain itu, projek ini memiliki IRR sebesar 28%. Analisa sensitivitas juga dilakukan untuk mengevaluasi ketahanan projek jika parameter berubah di kemudian hari. Setiap parameter (harga minyak, produksi minyak, OPEX, CAPEX) akan dikurangi dan ditambah sebesar 5% dan 10% sementara parameter yang lain dibuat konstan untuk melihat perubahan parameter terhadap NPV dan PI. Mengingat bahwa tujuan projek ini untuk meningkatkan produksi minyak dan produksi minyak tersebut merupakan parameter yang paling sensitif berdasarkan analisa sensitivitas, maka produksi minyak selama projek harus dijaga dengan baik. Projek ini sendiri diperkirakan akan menghasilkan 33.11 MMBO (Million Barrels of Oil).