digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu Black Hole X-ray Transient (BHXT) dengan massa lubang hitam paling besar dan periode orbit paling panjang di Galaksi, yaitu GRS 1915+105, terus aktif selama 26 tahun sejak penemuannya pada tahun 1992 dan bahkan beberapa kali teramati pada keadaan super-Eddington sebelum memasuki fase quiescent pada tahun 2018. Selain menunjukkan variabilitas jangka-panjang (bulan-tahun) seperti BHXT lain, GRS 1915+105 juga menunjukkan transisi variabilitas jangka-pendek (detik-menit) dengan beragam pola khas yang dapat berulang pada kurva cahaya dan spektrumnya, yang sejauh ini belum ditemukan pada BHXT lain. Pada penelitian ini akan dilakukan pemeriksaan transisi variabilitas jangkapendek pada kurva cahaya dan spektrum GRS 1915+105, serta beberapa BHXT ‘normal’ lain menggunakan data dari misi NuSTAR (2012–2024) dalam rentang 3– 20 keV. Dari hasil yang didapatkan, akan dilakukan analisis kondisi fisis piringan akresi GRS 1915+105 pada saat fase flaring (2012–2018) dan fase tenang (2018– 2024). Selain itu, juga akan dilakukan analisis perbedaan tipe variabilitas pada GRS 1915+105 dan BHXT lain. Pada data NuSTAR (2012–2024), berhasil terdeteksi 6 kelas variabilitas klasik GRS 1915+105 (?, ?, ?, ?, ?, dan ?) serta 1 kelas variabilitas baru yang dinamai ? . Kelas ? dan ? bersesuaian dengan spektrum yang menunjukkan keadaan piringan standar. Sementara itu, indikasi keberadaan proses adveksi ditandai dengan kemunculan kelompok kelas tertentu yang disebut ‘states group’ 2 (?, ?, ?, ?1) yang menunjukkan bahwa piringan akresi GRS 1915+105 bertransisi menjadi slim disk. Transisi ini terjadi pada luminositas ? 0, 5 LEdd untuk GRS 1915+105. Selain GRS 1915+105, BHXT yang dicurigai bertransisi ke slim disk adalah 4U 1543–475, dengan luminositas transisi ? 0, 6 LEdd. Perbedaan antara fase flaring (2012–2018) dan fase tenang (2018–2024) GRS 1915+105, selain tidak adanya transisi variabilitas jangka-pendek, adalah karakteristik dari komponen lokal netralnya. Komponen ini memiliki covering fraction yang bervariasi selama fase flaring tetapi meningkat drastis diiringi dengan peningkatan rapat kolom hidrogen (NH) sewaktu bertransisi ke fase tenang. Fase tenang didominasi oleh spektrum tipikal keadaan hard kecuali pada fitur yang diduga sebagai mini-outburst, yang menunjukkan spektrum keadaan termal. Hasil analisis kurva cahaya dan spektrum sinar-X pada fase tenang menunjukkan indikasi kuat bahwa GRS 1915+105 belum memasuki fase quiescent, melainkan tertutup oleh komponen lokal pada sistemnya sehingga foton yang sampai ke pengamat sangat sedikit.