digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Dian Rivia Hanifa
PUBLIC sarnya

BAB_1 Dian Rivia Hanifa
PUBLIC sarnya

BAB_2 Dian Rivia Hanifa
EMBARGO  2026-12-06 

BAB_3 Dian Rivia Hanifa
EMBARGO  2026-12-06 

BAB_4 Dian Rivia Hanifa
EMBARGO  2026-12-06 

BAB_5 Dian Rivia Hanifa
EMBARGO  2026-12-06 

BAB_6 Dian Rivia Hanifa
EMBARGO  2026-12-06 

2023_TS_PP_DIAN_RIVIA_HANIFA_DAFUS.pdf
EMBARGO  2026-12-06 

2023_TS_PP_DIAN_RIVIA_HANIFA_LAMPIRAN.pdf
EMBARGO  2026-12-06 

Kota Jakarta sebagai tempat berkembangnya kebudayaan asli Betawi semakin hari semakin kehilangan unsur kebudayaannya, tergantikan dengan budaya masyarakat perkotaan yang modern. Sebagai bentuk upaya pelestarian Kebudayaan Betawi yang semakin tersingkirkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengembangkan Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Betawi berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 tahun 2005. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelusuri lebih jauh bagaimana upaya pelestarian Kebudayaan Betawi yang dilakukan di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ditengah era moderinasi dan tingginya tuntutan pembangunan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, data penelitian didapatkan melalui studi dokumen, observasi, dan wawancara dengan informan terkait, dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini diketahui bahwa Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dalam upaya pelestarian Kebudayaan Betawi dinilai cukup efektif dan berdampak positif baik terhadap aspek perekonomian masyarakat ataupun rasa kepemilikan masyarakat terhadap kebudayaan Betawi. Objek Budaya Betawi pada kawasan mulai terkikis keberadaannya baik tradisi ataupun kesenian Betawi, sedangkan kuliner khas Betawi saat ini masih terpelihara dengan baik. Tantangan dalam pelestarian kebudayaan Betawi pada kawasan dikelompokan menjadi Faktor Ekternal: 1) Pengaruh modernisasi dan globalisasi terhadap masyakarat Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan; 2) Banyaknya penduduk pendatang di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Faktor Internal: 1) Kesadaran masyarakat Betawi akan pentingnya pelestarian kebudayaan Betawi dan kesadaran untuk terlibat langsung; 2) Kurang Optimalnya Peran Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi sebagai pemangku kebijakan.