Target produksi minyak yang merupakan salah satu key performance indicator
(KPI) Lapangan ABC tidak tercapai dalam 5 tahun terakhir. Hal tersebut
diakibatkan oleh penurunan alami (natura decline) produksi minyak yang tidak
dapat dipertahankan dengan baik. Penurunan produksi dari sumur-sumur yang
berproduksi menggunakan Electric Submersible Pump (ESP) berkontribusi besar
terhadap tidak tercapainya produksi minyak, yang mengakibatkan kehilangan
produksi sebesar 235,330 barrel minyak. Kehilangan produksi tersebut akibat ESP
sering bermasalah.
Tujuan dari tugas akhir ini adalah melakukan evaluasi untuk menemukan akar
penyebab sering terjadinya kerusakan ESP, dan mengusulkan solusi terbaik untuk
meningkatkan kinerja ESP guna menghilangkan atau meminimalkan kerugian yang
dialami Perusahaan. Penelitian menggunakan metode Six Sigma DMAIC, yang
telah banyak digunakan dan terbukti dapat meningkatkan kinerja operasi di
berbagai sektor bisnis. Prosedur perbaikan dilakukan dengan mengikuti tahapan
Define, Measure, Analyze, Improve, Control. Penentuan solusi terbaik dilakukan
menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP).
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terdapat 3 komponen bawah permukaan yang
sering mengalami kerusakan yaitu pompa, motor, dan downhole cable, akibat
terjadinya overcurrent. Untuk mengukur kinerja proses, digunakan parameter ESP
run life. Rata-rata ESP run life adalah 201 hari, dengan standar deviasi 134 hari.
ESP run life minimum adalah 120 hari. Nilai rata-rata sudah berada di atas batas
minimum, namun masih terdapat 39% di bawah batas. Nilai capability indeks
(Cpk) adalah 0,19, yang menunjukkan bahwa kinerja proses belum memenuhi
spesifikasi, karena masih terdapat ESP yang beroperasi di bawah target minimum.
Sigma level proses adalah 2,11 yang dapat dikategorikan sebagai non-kompetitif.
Identifikasi akar penyebab masalah dilakukan dengan Analisa sebab-akibat.
Dilakukan juga Analisis Risiko untuk mengetahui risiko dan dampak yang dapat
mengakibatkan rendahnya ESP run life. Hasil analisa menunjukkan bahwa
tingginya gas kandungan yang diproduksikan dari dalam sumur merupakan penyebab utama rendahnya ESP run life. Produksi gas yang tinggi beresiko
menyebabkan kegagalan pompa, gas lock, arus berlebih, dan kegagalan motor.
Penentuan solusi terbaik dilakukan menggunakan metode Analytic Hierarchy
Process (AHP). Diperoleh hasil bahwa penggunaan Tapered Pump merupakan
solusi terbaik untuk mengatasi rendahnya ESP run life di Lapangan ABC. Tapered
Pump dipilih dengan beberapa pertimbangan, yaitu: biaya, safety,
keberlangsungan produksi, deliverability, dan ketersediaan fasilitas. Untuk
memastikan bahwa solusi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka
beberapa hal perlu dilakukan, yaitu: akuisisi data, perencanaan material, alokasi
rig, dan rapat koordinasi. Analisa Cost and Benefit dilakukan untuk
mengidentifikasi manfaat penggunaan Tapered Pump. Penggunaan Tapered Pump
dapat memperpanjang ESP run life, dan memberikan rasio pendapatan terhadap
biaya sebesar 2,14, yang berarti bahwa diperoleh pendapatan dua kali lipat dari
biaya yang dikeluarkan, serta dapat memberikan keuntungan sebesar USD
2,683,487. Penggunaan Tapered Pump dapat mencegah kerugian dan
meningkatkan pendapatan Perusahaan