Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya kegagalan mekanisme pengaturan multiplikasi sel. Kemoterapi, metode pengobatan kanker yang umum digunakan, masih memiliki banyak efek samping. Beberapa senyawa turunan tiourea diketahui memiliki aktivitas antikanker, misalnya senyawa asam 2-[3-(2-metil-benzoil)-tioureidl-asetat dan asam 2-[3-(4-metil-benzoil)-tioureid]asetat yang mempunyai aktivitas untuk melawan sel MCF-7, sel kanker pada kanker payudara. 1-Metil-2-tiourea direaksikan dengan berbagai turunan benzoil klorida dalam pelarut tetrahidrofuran dan trietilamina, dengan bantuan pemanasan. Hasil reaksi dipekatkan menggunakan rotavapor untuk menghilangkan sisa pelarut, kemudian residu direkristalisasi menggunakan etanol. Hasil sintesis diuji kemurniannya dengan metode penetapan jarak lebur dan kromatografi lapis tipis, dan diidentifikasi dan karakterisasi menggunakan spektrofotometri UV/Vis, spektroskopi inframerah, dan resonansi magnetik inti proton (IH-RMI) dan karbon (13C-RMI). Pengujian kemurnian menggunakan metode penetapan jarak lebur dan kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis murni. Identifikasi dan karakterisasi menggunakan spektrofotometri UV/Vis menunjukkan adanya serapan maksimum pada panjang gelombang 245, 255, dan 260 nm, yang berasal dari gugus benzena dari masingmasing senyawa hasil sintesis, spektroskopi inframerah menunjukkan adanya transmitan pada bilangan gelombang antara 3400 3000 cm- , menunjukkan adanya gugus amina, bilangan gelombang 1680 1630 cm- , menunjukkan adanya gugus karbonil, dan bilangan gelombang antara 3100 — 3000 cm-l dan 1600 — 1500 cm-l , menunjukkan adanya gugus benzerra, spektroskopi 11-1-RMI dan 3C-RMI menunjukkan adanya gugus benzena, karbonil, amina, dan metil yang ditunjukkan dengan adanya puncak-puncak pada geseran kimia tertentu. Senyawa turunan I-benzoil-3-metil tiourea dapat disintesis dengan cara mereaksikan 1metil-2-tiourea defigan tumnan benzoil klorida dengan bantuan pemanasan untuk melarutkan campuran dan penambahan pelarut tetrahidrofuran dan trietilamin untuk menetralkan HCI yang terbentuk. Identifikasi dan karakterisasi menggunakan spektrofotometri UV/Vis menunjukkan adanya gugus benzena, spektroskopi inframerah menunjukkan adanya gugus karbonil dan amina, sementara pengujian menggunakan spektroskopi IH-RMI dan 13C-RMI
menunjukkan adanya gugus benzena, karbonil, amina, amida, dan metil yang berasal dari senyawa turunan I -benzoil-3-metil tiourea.