digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Siti Hajar
PUBLIC yana mulyana

Disebabkan keberadaan sumber hazard dalam produk pangan yang dapat merugikan kesehatan konsumen, aspek keamanan pangan tetap menjadi perhatian dunia. Sumber hazard tersebut dapat termanifestasi menjadi penyakit yang disebabkan oleh pangan (food borne diseases). Logam berat timbal (Pb) merupakan salah satu sumber hazard yang dapat mencemari produk pangan. Logam tersebut dapat mencemari pangan melalui alat-alat pengolahan, udara, atau air. Pangan jajanan anak sekolah (PJAS) kebanyakan disajikan secara terbuka sehingga memungkinakan terjadinya pencemaran Pb melalui udara. Sebagai bagian dari penilaian risiko (risk assessment), perlu dilakukan studi untuk mengetahui tingkat paparan Pb yang dinyatakan sebagai peresentase terhadap ambang asupan yang aman. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data paparan cemaran logam Pb dari PJAS terhadap siswa SMA Kemah Indonesia 2 dan SN/K Bina Insan Mulia Bandung, yang dihitung sebagai persentase terhadap nilai TDI (Tolerable Daily Intake). Pada penelitian ini, data konsumsi dikumpulkan dengan survei kuesioner menggunakan metode food recall 24 hours dan food frequency questionnaire. Sampel PJAS diperoleh dari lokasi penjualan disekitar sekolah dan kadar logam Pb ditentukan mengunakan metode spektofotometri serapan atom (SAA). Dari data konsumsi dan kadar Pb, paparan Pb terhadap TDI dapat dihitung. Hasil survei konsumsi menunjukkan terdapat enam jenis PJAS di SMA Kemah Indonesia 2 dan lima jenis PJAS di SMK Bina Insan Mulia Bandung yang paling banyak dikonsumsi. Konsentrasi Pb rataan dalam PJAS di SMA Kemah Indonesia 2, yaitu masing-masing sebesar 0,8091; 0,5333•, 0,4183; 0,6251; 0,4872•, dan 0,3034 ug/g, sedangkan kadar Pb rataan dalam PJAS di Stv1K Bina Insan Mulia Bandung, yaitu masing-masing sebesar 0,4413; 0,3954; 0,4183; 0,4183; dan 0,4643 ug/g. Dengan memperhitungkan kadar Pb dalam PJAS di SMA Kemah Indonesia 2 serta rata-rata konsumsi PJAS, total asupan Pb harian berdasarkan rataan, median, dan modus, masing-masing sebesar 71,08; 56,.52; dan 47,13 ug/hari, sedangkan di SMK Bina Insan Mulia Bandung, masing-masing sebesar 62,83; 54,04 and 39,03 ug/hari. Dengan memperhitungkan nilai TDI sebesar 3,6 gg/Kg/hari untuk asumsi berat badan populasi 60 Kg, maka tingkat asupan Pb di SMA Kemah Indonesia 2 dari rataan, median dan modus, masing-masing sebesar 32,91; 26, 17; dan 21,82 %, sedangkan untuk SN,'fK Bina Insan Mulia, masing-masing sebesar 29,09; 25,02; dan 18,07 %. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa tingkat asupan Pb siswa di SMA Kemah Indonesia 2 dan Slv1K Bina Insan Mulia Bandung dari PJAS masih dibawah nilai TDI.