Natrium benzoat dan aspartam merupakan bahan tambahan pangan (BTP) yang banyak digunakan pada pangan olahan yang banyak dikonsumsi oleh konsumen. Sesuai dengan prinsip analisis risiko, studi paparan kedua BTP ini perlu dilakukan. Aktivitas siswa yang padat dan murahnya harga pangan olahan, menyebabkan tingginya frekuensi konsumsi pangan tersebut, sehingga diasumsikan akan meningkatkan asupan dan tingkat paparan BTP, termasuk asupan dan tingkat paparan natrium benzoat dan aspartam. Penelitian ini bertujuan mendapatkan data tingkat paparan natrium benzoat dan aspartam dari konsumsi pangan olahan pada populasi siswa sekolah menengah, dihitung sebagai persentase terhadap ADI (Acceptable Daily ?ntake). Studi paparan natrium benzoat dan aspartam pada siswa sekolah menengah di SMA Kemah Indonesia 2 dan SMK Bina ?nsan Mulia telah dilakukan menggunakan metode survei catatan konsumsi 24 jam (food records 24 hours) selama 48 jam dan frekuensi konsumsi pangan (FFQ), yang menyertakan 185. Berdasarkan hasil survei, prodük pangan olahan yang paling banyak dikonsumsi dapat diketahui dan natrium benzoat serta aspartam yang terdapat didalamnya dapat ditentukan secara kuantitatif menggunakan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi). Hasil survei menunjukkan pangan olahan yang paling banyak dikonsumsi berasal dari 4 kategori pangan yaitu prodük serealia, bakeri, minuman ringan, dan prodük makanan ringan. Prodük tersebut terdiri dari 2 prodük mie instan, 4 prodük minuman, dan I prodük makanan ringan yang pada labelnya dinyatakan mengandung natrium benzoat dan aspartam. Konsentrasi natrium benzoat dalam mie instan 2 dan 3 serta minuman teh I dan 2 masing-masing, 564.18, 1184.06, 256.05 and 540.29 mg/kg, sedangkan konsenfrasi aspartam dalam makanan ringan I, minuman ringan I serta minuman serbuk 2 dan 3 masing-masing, 161.92, 140.46, 2241.05, 5314.37 mg/kg. Berdasarkan konsentrasi natrium benzoat dan aspartam serta data survei konsumsi dari pangan olahan ini, diketahui rata-rata paparan natrium benzoat sebesar 0.72 mg/kg berat badan (bb)/hari, sedangkan aspartam 0.23 mg/kg bb/hari. Dihitung sebagai persentase terhadap nilai ADI natrium benzoat (ADI 5 mg/kg bb/hari), maka paparan natrium benzoat sebesar
ADI, sedangkan aspartame (ADI 40 mg/kg bb/hari) sebesar 0.57% ADL Paparan tertinggi individü untuk natrium benzoat sebesar 5.71 mg/kg bb/hari 114.20% terhadap ADI), dan aspartam sebesar 2.33 mg/kg bb/hari (5.83% terhadap ADO. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan tingkat paparan natrium benzoat dan aspartam pada siswa SMA Kemah Indonesia 2 dan SMK Bina ?nsan Mulia masih dibawah nilai ADI.