digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar Belakang dan Tujuan: Diabetes Melitus (DM) merupakan kondisi penyakit kronik yang kompleks, yang memerlukan perawatan medik secara berkelanjutan. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, terjadi peningkatan prevalensi DM di Indonesia dari 1.1% (tahun 2007) menjadi 2.1% (tahun 2013). Agen hipoglikemik oral berperan dalam menurunkan resistensi insülin atau memfasilitasi sekresi insülin dan efektif pada fase awal penyakit. Namun, sebagian be?ar pasien DM tipe 2 pada akhirnya akan memerlukan terapi insülin. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan terapi insülin yang efektif secara biaya untuk pasien DM tipe 2 di salah satu rumah sakit di Bandung. Metodologi: Pada penelitian ini digunakan studi observasional dengan teknik pengambilan data retrospektif dan konkuren yang bertempat di RSUP DE Hasan Sadikin Bandung. Dalam analisis ini digunakan sumber data catatan pemberian obat dan rekam medis pasien, termasuk hasil pemeriksaan laboratorium. Obat yang dipilih dalam penelitian ini adalah insülin, baik yang digunakan secara tunggal ataupun kombinasi dengan obat antidiabetika golongan lainnya. Biaya yang dihitung dalam analisis ini berupa direct cost, yang distandardisasi dengan menggunakan harga netto berdasarkan MIMMS 2015. Parameter yang digunakan dalam perhitungan pada penelitian ini adala rata-rata biaya per hari yang dikeluarkan selama periode pengambilan data serta rata-rata penurunan kadar glukosa darah puasa dan glukosa darah 2 jam post-prandial (pp). Hasil: Berdasarkan perbandingan masing-masing kelompok terapi, insülin aspart memberikan efek penurunan glukosa darah puasa dan 2 jam pp yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan insülin premixed. Kombinasi insülin lispro dan insülin detemir memberikan efek penurunan glukosa darah puasa dan glukosa darah 2 jam pp yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan kombinasi insülin kerja cepat dan kerja panjang lainnya. Kesimpulan: Untuk menurunkan glukosa darah puasa dan glukosa darah 2 jam pp, penggunaan insülin aspart lebih efektif secara biaya dibandingkan insülin premixed. Kombinasi insülin kerja cepat dan insülin basal yang disarankan adalah kombinasi insülin lispro dan insülin detemir.