ABSTRAK Raynard Tanadi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Diabetes melitus telah menjadi salah satu tantangan kesehatan utama di Indonesia,
ditandai dengan prevalensi yang terus meningkat dan tingginya kasus yang tidak
terdiagnosis. Pemanfaatan machine learning untuk pemodelan risiko sering kali
menghadapi dua kendala utama: kurangnya transparansi atau sifat black box model,
serta penggunaan data yang tidak sepenuhnya merepresentasikan karakteristik
faktor risiko populasi lokal Indonesia. Oleh karena itu, tugas akhir ini bertujuan
untuk menjawab tantangan tersebut dengan mengembangkan model estimasi risiko
diabetes tipe 2 yang tidak hanya akurat dan relevan bagi masyarakat Indonesia,
tetapi juga transparan dan dapat dipertanggungjawabkan secara medis
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tugas akhir ini mengembangkan model
estimasi risiko diabetes tipe 2 yang bersifat non-invasif menggunakan algoritma
Extreme Gradient Boosting (XGBoost). Model ini dilatih menggunakan fitur-fitur
non-laboratorium yang relevan dengan karakteristik populasi Indonesia, yang
bersumber dari survei nasional Indonesia Family Life Survey 5 (IFLS5). Untuk
memastikan transparansi dan rasionalitas model, diterapkan pendekatan
Explainable Artificial Intelligence (XAI), khususnya menggunakan metode
SHapley Additive exPlanations (SHAP). Metode ini memungkinkan analisis
kontribusi setiap faktor risiko terhadap hasil estimasi sehingga keputusan yang
dihasilkan model dapat dipahami dan divalidasi.
Model XGBoost yang dikembangkan berhasil mencapai kinerja yang baik dengan
nilai Receiver Operating Characteristic-Area Under Curve (ROC-AUC) sebesar
0,72 pada data uji. Analisis menggunakan SHAP lebih lanjut mengonfirmasi bahwa
rasionalitas di balik keputusan model secara umum selaras dengan pengetahuan
medis yang ada. Validasi yang dilakukan oleh domain expert juga menyatakan
bahwa kontribusi faktor-faktor risiko yang diidentifikasi oleh model konsisten
dengan pemahaman klinis. Hasil ini menunjukkan bahwa model yang
dikembangkan tidak hanya memiliki kinerja yang memadai, tetapi juga dapat
dipercaya karena penjelasannya yang logis dan relevan secara medis.
Perpustakaan Digital ITB