digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Komplikasi dan adanya berbagai penyakit lain pada Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Pasien DM harus menjalani pengobatan secara rutin yang seringkali tidak disertai dengan pemantauan terapi yang memadai sehingga dapat menimbulkan masalah terhadap kualitas hidupnya. Apoteker merupakan profesional kesehatan yang berperan meningkatkan kualitas 4. hidup melalui pelayanan kefarmasian residensial. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pelayanan kefarmasian residensial dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Penelitian ini dirancang menggunakan eksperimen semu, non equivalent control group dengan subyek adalah peserta Program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) di Kota Cilacap. Subyek dikelompokkan menjadi kelompok home care dan kelompok non home care yang masing-masing terdiri dari 16 pasien yang diperoleh éecara purposive sampling dengan kriteria inklusi telah mengalami DM tipe 2 dengan durasi lebih dari I tahun, mendapatkan Obat antidiabetes, dalam kondisi sadar serta mendapatkan pelayanan kesehatan di wilayah Kota Cilacap. Kualitas hidup pasien dinilai berdasarkan kuesioner WHOQOL-BREF. Kadar Gula Darah Puasa (GDP), Gula Darah Post Prandial (GDPP), dan Gula Darah Sewaktu (GDS) juga diteliti selama penelitian berlangsung. Pada kelompok home care, masalah terkait Obat yang ditemukan antara lain tidak menggunakan Obat karena suatu sebab (28,6%), dosis terlalu rendah (22,8%), efek samping Obat (14,3%), dosis terlalu tinggi (8,6%), indikasi tidak diterapi (8,6%), pemilihan Obat yang tidak tepat (8,6%), penggunaan Obat tanpa indikasi (5, 7%) dan interaksi Obat (2,8%) dapat teratasi. Berdasarkan kuesioner WHOQOL-BREF, kualitas hidup kelompok home care meningkat secara bermakna (p<0,01), khususnya domain umum (p<0,01) dan kesehatan fisik (p<0,05). Kadar GDP,GDPP, dan GDS keiompok home care juga turun secara bermakna (p<0,01). Pada kelompok non home care, tidak terjadi perubahan kualitas hidup dan penurunan kadar GDP serta GDPP. Berdasarkan hasil penelitian ini, pelayanan kefarmasian residensial diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan GDP, GDPP, serta GDS pasien DM tipe 2 di Kota Cilacap.