digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jatropha multifida L. atau jarak tintir merupakan tanaman semak, tahunan, tinggi ± 2 m. Secara empiris jarak tintir dimanfaatkan getahnya sebagai Obat Iuka oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Penelitian sebelumnya telah dilaporkan senyawa multifidone yang merupakan senyawa diterpenoid dari bagian batang dan telah diuji aktivitasnya terhadap sel kanker secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk menguji toksisitas berbagai ekstrak batang jarak tintir kemudian ekstrak dengan konsentrasi LC50 kurang dari 100 gg/mL dilanjutkan proses isolasinya sehingga dapat memisahkan senyawa toksik. Simplisia diperiksa secara mikroskopik dan karakterisasi. Ekstraksi sinambung dilakukan dengan alat Soxhlet menggunakan tiga pelarut dengan kepolaran meningkat (n-heksana, etil asetat, dan metanol). Ketiga ekstrak kemudian diuji toksisitas menggunakan metode BSLT. Fraksi etil asetat kemudian difraksinasi menggunakan kromatografi cair vakum (KCV) dengan elusi landaian (diklorometana-etil asetat-metano)). Fraksi 6K, 7K, dan 8K kemudian difraksinasi kembali menggunakan KCV dengafi elusi landaian (diklorometana-etil asetat-metanol). Sub fraksi 8-10 kemu4ian didekantasi menggunakan beberapa pelarut organik sehingga diperoleh isolat Al. Isolat 1 dikarakterisasi menggunakan penampak bercak spesifik, uji titik leleh, spektrofotometri UV, spektrofotometri inframerah, dan RMI- I H, RMI-13C dan 2D. Isolat 1 kemudian diuji kembali toksisitas menggunakan metode BSLT. Pemeriksaan mikroskopik menunjukkan adanya fragmen parenkim, kristal, dan trakeid. Hasil pengujian BSLT pada masingmasing ekstak metanol, etil asetat dan n-heksan memberikan nilai LC50 secara berturutturut 4,85; 3,69; dan 18,14 pg/mL. Ekstrak etil asetat mengandung senyawa golongan flavonoid, polifenol, kuinon, monoterpen-seskuiterpen, dan steroid-triterpenoid. Isolat 1 positif terhadap penampak bercak FeC13 10%, KOH dan Dragendorff yang telah diuapi amonia, memiliki rentang titik leleh antara oc. Hasii analisis spektrum UVsinar tampak menunjukkan 255,5 dan 307 nm, spektrum inframerah menunjukkan adanya gugus fungsi —OH (3228,84 cnfl ), C-H aromatik (3016,67;3055,24 cm-I), C-H alifatis (2947,23; 2989,66; 2839,22 cm-I ), C=O (1697,36 ém-l ), C-C aromatik (1496,76; 1570,06; 1612,49 cm-I ), C-O (1029,99 cm-I), RMI-I H menunjukkan adanya 9 proton dan RMI-13C menunjukkan adanya 11 atom karbon. pengujian BSLT isolat 1 memberikan data bahwa isolat 1 memiliki LC50 >500 gg/mL. Ekstrak etil asetat memiliki LC50 3,69 pg/mL. Isolat 1 diduga merupakan 8-hidroksi-6,7-dimetoksi kumarin dan tidak toksik setelah dilakukan pengujian toksisitas menggunakan metode BSLT.