Perpustakaan Digital ITB

Tren membeli dan menjual pakaian bekas meningkat. Selain itu, dengan dukungan pertumbuhan teknologi yang pesat, penggunaan media sosial membantu bisnis ini berkembang. Misalnya, di Instagram, ada banyak pengguna yang menjual pakaian dan pengguna mereka sebelumnya yang mencarinya. Hal ini dapat dibuktikan dengan tingginya jumlah tag-photos produk bekas di Instagram, yang bertindak sebagai media bagi pelanggan untuk melihat produk, mengakses informasi, dan membangun kepercayaan mereka. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara nilai produk yang dirasakan pelanggan, konten Instagram, dan kepercayaan pelanggan terhadap niat pembelian. Penelitian ini dapat diterapkan untuk menarik niat pembelian pakaian bekas di Instagram untuk penjual bekas. Setelah membaca penelitian sebelumnya, peneliti menganalisis hubungan dengan menggunakan metode kuantitatif melalui survei. Kuesioner dibagikan kepada pelanggan pakaian bekas yang sudah pernah membelinya melalui Instagram dan tinggal di Jakarta / Bandung. Sampel terdiri dari 247 responden yang akan menyelesaikan kuesioner skala lima poin Likert. Dalam penelitian ini, variabel independen terdiri dari nilai produk yang dirasakan pelanggan, konten Instagram, dan kepercayaan pelanggan. Sedangkan niat beli menjadi variabel dependen. Analisis regresi berganda pada SPSS 24 digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai yang dirasakan dari produk tidak memiliki hubungan dengan niat pembelian, sedangkan konten Instagram dan kepercayaan pelanggan secara signifikan positif memiliki hubungan dengan niat pembelian pakaian bekas melalui Instagram. Konten informatif (bahasa yang jelas, memadai, lengkap, dan baik dalam menyampaikan informasi), konten yang menarik (menarik, edukatif, dan konsisten) di Instagram, dan membangun kepercayaan pelanggan akan membuat pelanggan mempertimbangkan, berniat, dan merekomendasikan orang lain untuk membeli.