digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Di era globalisas ini, untuk bisa terus bersaing di global market banyak organisasi sudah mengimplementasikan lean manufacturing (LM). Kompetisi di dunia bisnis yang semakin kompetitif memaksa perusahaan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik dengan tujuan untuk memberikan kepuasaan bagi pelanggan. Banyak perusahaan membutuhkan Lean Manufacturing untuk mengurangi aktivitas yang tidak bernilai tambah dan untuk meningkatkan efisiensi di dalam proses produksi. Pada dasarnya, perusahaan sudah mengetahui keuntungan dari implementasi Lean seperti mengurangi lead time, cost saving dan meningkatkan kualitas produk dan kepuasaan pelanggan. Sekarang ini, PT Dirgantara Indonesia adalah salah satu perusahaan manufaktur pesawat di Indonesia memiliki masalah di divisi Procurement. Sekarang ini, masalah terbesar yang dihadapi oleh divisi procurement adalah keterlambatan dalam membuat dokumen PR dan PO di tahun 2014, hal itu menyebabkan lead time yang panjang di tahun 2014. Berdasarkan data historis, rata-rata keterlambatan untuk membuat dokumen PR sangat tinggi yaitu 84% dan 73% untuk keterlambatan dalam pembuatan dokumen PO. Oleh karena fakta yang terjadi di tahun 2014 inilah, PT Dirgantara Indonesia ingin menyelesaikan masalah ini dengan cara mengidentifikasi pemborosan yang mungkin terjadi di divisi procurement supaya dapat mengurangi lead time. Tahapan pertama dalam aplikasi peta aliran nilai ini adalah Current State Mapping, hal ini menggambarkan kondisi rill proses procurement department beserta lead time dari setiap proses tersebut. Tahapan selanjutnya analisis current value stream mapping dimana semua pemborosan diidentifikasi dan dicarikan solusinya. Tahapan terakhir adalah, Future State Mapping dalam proses ini menghasilkan proses yang baru dan lead time yang baru. Berdasarkan Current Value Stream Mapping ditemukan 3 kategory pemborosan yaitu over processing, waiting, dan unnecessary movement (motion). Solusi yang diberikan untuk mengurangi pemborosan tersebut adalah Clean up data SAP, standarisasi penulisan material, format RFQ dan Quotation, procurement check point dan email reminder. Solusi yang diberikan dapat meminimalisir pemborosan yang ada dan dapat mengurangi lead time di bagian procurement department. Dari hasil pembuatan Future state value stream mapping berdasarkan solusi yang telah diberikan dapat mengurangi total lead time sebesar 39% dari current value stream mapping. Rata-rata lead time dapat berkurang sebesar 19 haridengan lead time 49 hari untuk current VSM menjadi 30 hari untuk Future VSM. Penelitian ini menggambarkan bagaimana aplikasi pemetaan aliran nilai (Value stream mapping) dapat mengidentifikasi pemborosan pada industri pesawat. Pemetaan aliran nilai digunakan untuk memetakan aktivitas pada rantai pasok perusahaan sehingga aktivitas yang tidak bernilai tambah dapat diketahui. Hasil pemetaan akan menjadi landasan penting didalam mengetahui pemborosan yang terjadi di dalam perusahaan.