digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Saat ini, komukasi antar manusia terjadi dengan menggunakan media elektronik berbasis-teks pada sosial media. Penilitian ini berfokus pada media sosial Instagram sebagai salah satu teknologi berbasis teks yang digunakan oleh pelaku bisnis sebagai alat penyebar komunikasi elektronik word-of-mouth (eWOM) untuk menarik minat pelanggan yang kemudian menimbulkan niat beli. Penelitian ini hanya dilakukan pada penggunaan media Instagram untuk bisnis kuliner di Bandung. Terdapat dua jenis akun kuliner Bandung di Instagram, yaitu akun resmi dan akun yang berbagi informasi mengenai tempat kuliner secara kolektif. Diduga, Instagram digunakan sebagai media pengganti dari komunikasi yang sebelumnya dilakukan secara WOM (word-of-mouth) kepada komunikasi eWOM. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan langsung dan tidak langsung antara Konsumen dan Niat Beli dengan eWOM pada Instagram sebagai variable antara (Intervening Variable). Penelitian dilakukan pada periode Febuari – Juni 2015. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan strategi Concurrent Embedded. Metode kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 255 responden secara online melalui situs bit.ly/akunkuliner. Sementara itu, metode kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam bersama 7 narasumber. Responden dan narasumber pada penelitian ini merupakan pengguna instagram yang sudah mengikuti akun kuliner Bandung pada Instagram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM (Structural Equation Modelling) dengan menggunakan software AMOS 22. Penelitian ini menemukan bahwa peran eWOM pada Instagram hanya memberikan efek mediasi secara parsial untuk hubungan antara Konsumen dan Niat Beli. Dalam memilih tempat kuliner, komunikasi secara WOM masih memberikan pengaruh yang lebih signifikan daripada komunikasi secara eWOM. Faktor-faktor seperti teman, tempat, harga, dan jenis makanan mempengaruhi niat konsumen untuk mengunjungi sebuah tempat kuliner. Ketertarikan masyarakat Bandung pada tempat kuliner dapat membantu bandung dalam membangun citra sebagau kota kuliner.