Hipertensi merupakan penyebab dan komplikasi penyakit gagal ginjal kronik (GGK), serta faktor resiko penyakit kardiovaskular pada pasien hemodialisis. Banyaknya gejala penyakit sebagai akibat dari GGK mempengaruhi kualitas hidup pasien. Pengobatan antihipertensi pada pasien GGK bertujuan untuk mengontrol tekanan darah dan mengurangi resiko penyakit kardiovaskular sehingga membuat kualitas hidup pasien GGK menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengobatan hipertensi pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis di RSUP Persahabatan Jakalta terhadap tekanan darah, kejadian kardiovaskular dan kualitas hidup. Penelitian menggunakan desain cross sectional observasional k01*uren dengan mengkaji data rekam medis dan status harian pasien selama periode Oktober 2014 — Februari 2015 dan hasil pengisian kuesioner Kidney Disease and Quality of Life (KDQOLTM-36). Subyek penelitian merupakan pasien GGK yang menjalani hemodialisis dan mendapatkan terapi obat antihipertensi (OAH), laki-laki dan perempuan, usia lebih dari 18 tahun. Kejadian kardiovaskular yang diamati adalah stroke dan chest pain, ditetapkan berdasarkan diagnosis dokter terhadap pemeriksaan fisik, anamnesis dan hasil EKG. Terdapat perbedaan bermakna penurunan tekanan darah sistolik (p=0,010) dan diastolik (p=0,039) untuk setiap kelompok terapi OAH, kombinasi 2 OAH memberikan efek penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang paling baik dan berbeda bermakna (p=0,001).
Tidak terdapat perbedaan bermakna pengaruh setiap kelompok terapi antihipertensi terhadap kejadian kardiovaskQ11ar, terapi kombinasi 3 OAH memberikan Skor kualitas hidup yang lebih baik untuk aspek tanda dan gejala, aspek kesehatan mental dan aspek kesehatan fisik, tetapi tidak berbeda bermakna. Terdapat hubungan bermakna antara tekanan darah sistolik (p=0,019) dan diastolik (p=0,001) yang terkendali dengan kejadian kardiovaskular, serta terdapat hubungan bermakna anfara kejadian kardiovaskular dengan Skor kualitas hidup (p—0,001), terutama dalam aspek tanda dan gejala yang muncul akibat penyakit (p—0,034), aspek beban penyakit ginjal (p=0,019) dan aspek kesehatan mental (p=0,021). Kombinasi dua obat antihipertensi memberikan efek penurunan tekanan darah yang paling baik, setiap jenis terapi obat antihipertensi tidak memberikan perbedaan bermakna terhadap kejadian kardiovaskular dan kualitas hidup, namun pengendalian tekanan darah berpengaruh secara bermakna terhadàp kejadian kardiovaskular dan kualitas hidup pasien, sehingga dengan pengendalian tekanan darah dapat mencegah dan mengurangi resiko terjadinya penyakit kardiovaskular pada pasien GGK yang secara bermakna mempengaruhi kualitas hidup menjadi lebih baik.