Proses penuaan yang menyebabkan kerutan pada kulit dan hilangnya elastisitas kulit merupakan masalah kulit yang dapat dicegah dengan menggunakan kosmetik yang dapat mempertahankan kelembaban dan memiliki aktivitas anti oksidan. Salah satu bahan alam yang berpotensi sebagai anti kerut adalah minyak argan. Untuk dapat memanfaatkan bahan ini dalam sediaan kosmetik dan untuk meningkatkan penetrasinya ke dalam kulit, maka dikembangkan suatu sediaan nanoemulsi yang mengandung minyak argan. Pertama dilakukan pengujian aktivitas anti oksidan minyak argan dengan menggunakan DPPH. Kemudian dilakukan optimasi pembuatan nanoemulsi yang terdiri dari minyak argan, surfaktan Tween 80, kosurfaktan PEG 400, etanol, dan gliserin, dan aqua deionisasi. Optimasi formula ditentukan dengan cara membuat variasi perbandingan jumlah surfaktan dan kosurfaktan serta variasi jumlah minyak sehingga mendapatkan formula yang stabil, transparan dengan ukuran globul yang kecil. Evaluasi nanoemulsi meliputi penampilan fisik dan stabilitas fisik. Pengujian keamanan sediaan nanoemulsi dilakukan dengan uji iritasi primer dan okular pada kelinci, dan uji iritasi pada kulit subyek manusia. Efektivitas anti kerut sediaan nanoemulsi minyak argan ditentukan secara in-vivo pada 6 subyek manusia dengan metode video-dermatoscopy. Dari hasil penelitian, minyak argan memiliki aktivitas antioksidan dengan EC50 2,75%. Kemudian hasil optimasi formula nanoemulsi yang stabil terdiri dari perbandingan Tween 80 18,75%, gliserin 6,25%, minyak argan 3%, dan aqua deionisasi 67%. Nanoemulsi stabil selama masa penyimpanan 28 hari- Pengujian keamanan sediaan menunjukkan bahwa sediaan nanoemulsi minyak argan tidak bersifat iritasi. Uji efektivitas anti kerut sediaan nanoemulsi pada 6 subyek manusia selama 28 hari menunjukkan adanya penurunan derajat kerutan. Minyak argan memiliki aktivitas antioksidan. Formula nanoemulsi minyak argan stabil selama masa penyimpanan. Nanoemulsi minyak argan aman terhadap kulit dan dapat menurunkan derajat kerut pada kulit.