Androgenetic alopecia (AGA) merupakan kondisi rambut yang umum ditemukan pada pria dan wanita.
Kondisi AGA dipicu oleh hormon dihidrotestosteron (DHT) yang merupakan bentuk aktif dari hormon
testosteron yang diaktivasi oleh 5-?????±?ÿ?¬?±?????????? ¬?¬??±??¬?»¬?± ?±??ã±?(fase istirahat)
menjadi lebih panjang. Sehingga dibutuhkan antioksidan eksternal untuk memblokir pelepasan DHT dan
menetralisasi reactive oxygen species (ROS). Sebagai solusi alternatif, rosemary (Rosmarinus officinalis
L.) merupakan tumbuhan dengan metabolit sekunder yang kaya akan antioksidan. Daun rosemary
diformulasikan sebagai nanoemulsi sebagai antioksidan eksternal. Tujuan penelitian ini adalah
mengoptimasi formula dari ekstrak rosemary dalam minyak rosemary dengan memvariasikan
konsentrasi ekstrak, minyak, dan surfaktan:ko-surfaktan, serta memvariasikan durasi dan amplitudo
sonikator probe. Dilakukan juga karakterisasi nanoemulsi ekstrak rosemary. Didapatkan formula optimal
dengan komposisi (%b/v): ekstrak etanol rosemary 2%, minyak rosemary 2%, tween 80 1,8%, propilen
glikol 1,2%, heksilen glikol 1%, fenoksi etanol 1%, mentol 1%, dan aquades hingga 100%. Dengan
karakteristik organoleptik berwarna jingga jernih, bau khas aromaterapi, konsistensi cair, dengan ukuran
globul sebesar 233,65±15,48 nm, indeks polidispersitas 0,36±0,02, zeta potensial -17,90±0,61 mV, pH
5,33±0,17, viskositas 1.114±0,127 P, memiliki aktivitas antioksidan dengan %inhibisi sebesar 63,92%,
dan menunjukan stabilitas paling baik pada kondisi penyimpanan suhu 25 C.