digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Syamsul Hidayat
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Syamsul Hidayat
PUBLIC Resti Andriani

BAB 2 Syamsul Hidayat
PUBLIC Resti Andriani

BAB 3 Syamsul Hidayat
PUBLIC Resti Andriani

BAB 4 Syamsul Hidayat
PUBLIC Resti Andriani

BAB 5 Syamsul Hidayat
PUBLIC Resti Andriani

BAB 6 Syamsul Hidayat
PUBLIC Resti Andriani

PUSTAKA Syamsul Hidayat
PUBLIC Resti Andriani

Pengukuran fargmen hasil peledakan menggunakan metode analisis image processing (IP) merupakan metode yang sering digunakan karena kemudahannya diaplikasikan. Metode analisis IP untuk pengukuran fragmen terdiri dari metode 2D dan metode 3D. Pada prakteknya, kondisi fragmen pada muckpile yang bertindihan menyebabkan adanya bagian dari fragmen yang tidak sepenuhnya bahkan tidak bisa sama sekali dianalisa pada metode 2D, dan kondisi ini dapat menyebabkan error estimation. Penelitian ini menggunakan teknik 3D photogrammetry untuk pengukuran fragmen batuan hasil peledakan. Methode 3D photogrammetry dipilih karena metode ini bisa memodel bagian hidden part pada muckpile yang tidak bisa ditampilkan pada metode 2D. Penelitian ini terdiri dari kegiatan uji laboratorium pengukuran fragmen batuan menggunakan analisis IP metode 2D dan 3D. Aplikasi pengukuran fragmen di laboratorium kemudian diaplikasikan untuk pengukuran fragmen batuan hasil peledakan pada muckpile di lapangan. Kegiatan uji laboratorium dilakukan untuk melihat perbandingan antara hasil pengukuran sieving (aktual) dan hasil image processing (2D dan 3D). Berdasarkan hasil uji laboratorium, ditemukan adanya selisih yang cukup berarti antara hasil sieving dan hasil 3D, sehingga koreksi distribusi fragmen hasil pengukuran 3D perlu dilakukan untuk memperbaiki hasil yang diperoleh. Koreksi dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi dan aplikasi metode membangkitkan bilangan random Monte Carlo. Dari koreksi distribusi model 3D yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa error estimation dapat dikurangi. Nilai mean absolute persen error (MAPE) antara ayakan vs 2D = 22,98%, antara ayakan vs 3D (sebelum dikoreksi) = 27,1 %. Nilai MAPE antara ayakan vs 3D terkoreksi menunjukkan hasil yang lebih baik yaitu sebesar 5,32%, nilai ini bahkan lebih baik dibanding hasil ayakan vs 2D. Kegiatan penelitian lapangan terdiri dari kegiatan pengamatan kondisi massa batuan, pengamatan rancangan peledakan, pengukuran fragmen menggunakan analisis IP metode 2D dan 3D serta analisis prediksi distribusi fragmen hasil peledakan menggunakan metode Kuzram yang dilaksanakan di lokasi tambang quary andesit. Faktor koreksi yang diperoleh pada uji laboratorium diaplikasikan untuk pengukuran fragmen hasil peledakan pada muckpile lapangan. Dari hasil penelitian lapangan diperoleh nilai MAPE untuk 2D vs 3D terkoreksi dan Prediksi Kuzram vs 3D terkoreksi berturut-turut sebesar 29,85 % dan 39,8%.