Kenaikan temperature pada kegiatan Underground Coal Gasification (UCG) dapat
mempengaruhi interburden pada batubara yang telah ditinggalkan setelah proses gasifikasi,
sehingga rongga yang ditimbulkan setelah kegiatan Underground Coal Gasification (UCG)
dapat menyebabkan interburden yang sebelumnya memiliki kekuatan untuk menahan beban
yang ada di atasnya mengalami subsidence. Hal ini disebabkan karena melemahnya
interburden akibat terkena temperature yang tinggi, sehingga perlu dilakukan pengujian
terhadap sifat fisik dan mekanik dari interburden batubara dan lapisan di atasnya. Penelitian ini
menggunakan batuan limestone sebagai sampel kemudian diuji dengan uji sifat fisik dan
mekanik (kuat tekan, batas elastik, Modulus Young, nisbah poison, kecepatan rambat ultrasonik
dan indeks point load) terhadap variasi temperatur. Perbandingan hasil pengujian pada
temperatur ruangan (25 ? C) dengan pengujian pada temperatur 400 ? C diperoleh hasil bahwa
densitas (?) menurun sebesar 0,35%, porositas (n) meningkat sebesar 193,38%, void ratio (e)
meningkat sebesar 195,54%, Compressive Strength (?c) menurun sebesar 30,36%, Modulus
Young (E) menurun sebesar 9,97%, poisson's ratio (????) 8,62%, permodelan numerik dari uji
kuat tekan uniaksial dengan pengaruh variasi temperature dilakukan untuk analisis balik detail
Modulus Young pada batuan gamping yang disebabkan oleh variasi temperatur yang dialami
batuan saat mengalami tekanan. Untuk mengetahui perubahan jenis komposisi dan mineral
serta crack dari batuan yang telah mengalami termperatur yang bervariasi dilakukannya uji
XRD, XRF dan SEM untuk mendeteksinya.