ABSTRAK Adira Larasati Indrawan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Adira Larasati Indrawan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Adira Larasati Indrawan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Adira Larasati Indrawan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Adira Larasati Indrawan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Adira Larasati Indrawan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Adira Larasati Indrawan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Adira Larasati Indrawan
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Kebun binatang yang umumnya ditemui di kawasan perkotaan merupakan kawaasan
konservasi ex-situ yang berperan memberikan manfaat bagi konservasi tidak hanya
melalui upaya langsung seperti reintroduksi dan penangkaran, namun juga secara
tidak langsung. Penanaman kesadaran konservasi kepada masyarakat umum
memiliki dampak yang baik dalam mengedukasi tentang satwa, perilaku, habitat, dan
yang terpenting, mengapa mereka perlu dilestarikan. Di tengah hiruk pikuk
perkotaan, kawasan konservasi berdiri sebagai rumah bagi para satwa yang berada di
dalamnya, dengan tentunya area yang terbatas, berbeda dengan habitat asli para satwa
di alam liar. Tidak sedikit kegagalan yang ditemui dalam persoalan kesejahteraan
satwa yang signifikan di dalam kebun binatang, menjadi pertanyaan bagaimana
komitmen nasional terhadap perawatan dan pengelolaan satwa yang berada di dalam
kawasan konservasi kebun binatang. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi
kriteria dan indikator pedoman nasional dan internasional dalam lingkup komponen
landscape immersion sebagai konsep konservasi untuk melihat ketimpangan antara
kedua pedoman. Pedoman Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan
Konservasi Alam No.P.6 Tahun 2011 sebagai pedoman berlaku saat ini dalam
pemberian akreditasi kebun binatang dikomparasikan dengan AZA Accreditation
Standard 2023 & Animal Care Manual dalam mengukur tingkat pencapaian ukuran,
model, dan spesifikasi dalam evaluasi komparatif. Ketimpangan antara panduan
nasional dan internasional menjadi cerminan atas ketidakidealan kebun binatang di
Indonesia yang juga didukung dengan kondisi faktual kebun binatang di Indonesia
yang telah terakreditasi A dan B oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.