digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Peristiwa bencana gempa bumi yang terjadi pada tahun 2022 di Kabupaten Cianjur mengakibatkan korban jiwa, hilang, dan luka-luka, kerusakan bangunan, hingga infrastruktur rusak yang mengakibatkan akses terganggu. Gempa tersebut merupakan gempa yang paling merusak jika dibandingkan dengan peristiwa gempabumi yang pernah terjadi sebelumnya sehingg dan mengganggu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di Kabupaten Cianjur, serta menghambat proses pemulihan korban bencana, terutama pada kelompok masyarakat miskin dan rentan sehingga proses pemulihan yang lambat akan berdampak pada peningkatan tingkat pengangguran dan kemiskinan Kabupaten Cianjur. Untuk menangani hal tersebut negara perlu menyelenggarakan kesejahteraan sosial yang ditujukan pada individu, kelompok, atau masyarakat yang memiliki masalah sosial, seperti yang tercantum dalam UU No.11 Tahun 2009, sehingga perlu diketahui perlindungan sosial yang adaptif untuk bencana gempa bumi sebagai upaya pengurangan risiko bencana di Kabupaten Cianjur. Studi ini ingin mengetahui peluang penerapan perlindungan sosial adaptif di Kabupaten Cianjur khususnya terkait bencana gempa bumi dan tanah longsor. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan denganii wawancara pemerintah terkait penerapan perlindungan sosial di Kabupaten Cianjur pada tiap aspek kebencanaan, baik pra, saat (tanggap darurat), pasca bencana serta data pendukung yang didapatkan dari instansi terkait. Penelitian ini merekomendasikan bentuk peluang perlindungan sosial adaptif yang dapat dilakukan berdasarkan pelapisan risiko yang dilakukan terhadap bencana gempa bumi dan tanah longsor.