Salah satu penerapan sistem nano dalam bidang farmasi ialah menggunakan ekstrak Phyllanthus
niruri (P. niruri) sebagai ko-adjuvan yang diformulasikan dalam sistem pembawa nanopartikel
kitosan untuk digunakan sebagai imunostimulan secara oral. Terlepas dari menjanjikannya inovasi
tersebut di bidang farmasi, terdapat toksisitas yang timbul yang telah diteliti sebelumnya.
Sebelumnya, diketahui bahwa nanopartikel kitosan mengandung ekstrak P. niruri telah diuji secara
in vivo dan in vitro bahwa formulasi tersebut bersifat toksik terhadap proses spermatogenesis yang
berpotensi infertilitas pada pria. Studi nanotoksikologi masih sedikit untuk diteliti. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji pengaruh nanopartikel kitosan mengandung ekstrak P. niruri (NP PN),
nanopartikel kitosan kosong (NP K), dan ekstrak P. niruri (E PN) terhadap ekspresi gen Cldn3 dan
Stra8. Penelitian diawali dengan formulasi NP PN dan NP K, dikarakterisasi, dan diuji analisis
ekspresi gen Cldn3 dan Stra8 dari sel TM4 dengan pengujian qPCR. Hasil karakterisasi NP PN, yaitu
ukuran partikel, indeks polidispersitas, dan zeta potensial secara berturut adalah 155,87 nm; 0,30;
+32,54 mV. Sedangkan pada NP K secara berturut adalah 163,97 nm; 0,26; +30,54 mV dengan
efisiensi penjeratan 87,83% memenuhi kriteria optimal untuk dapat dihantarkan ke dalam tubuh.
Analisis kualitas primer meliputi uji pendahuluan, uji spesifisitas, dan uji efisiensi primer
menunjukkan hasil optimal pada gen target Cldn3 dan gen acuan Gapdh(2) untuk dilakukan analisis
ekspresi gen pada suhu annealing 60°C. Gen target Stra8 tidak dapat dilakukan analisis ekspresi gen
karena primer dari Stra8 bersifat tidak spesifik dan tidak memiliki efisiensi primer yang optimal.
Berdasarkan hasil analisis ekspresi gen Cldn3, didapat hasil bahwa pemberian NP K tidak
menginhibisi ekspresi gen secara signifikan, namun NP PN konsentrasi 62,5 hingga 2000 ppm dan E
PN konsentrasi 31,25; 125; 500 ppm dapat menginhibisi ekspresi gen secara signifikan (P<0,05).
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa NP PN dan E PN tanpa dienkapsulasikan dalam nanopartikel
kitosan beresiko mengganggu proses spermatogenesis dan berpotensi infertilitas pada pria.