digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Photoaging merupakan fenomena yang banyak terjadi pada kulit akibat paparan sinar UV yang berlebih. Photoaging dapat dicegah dengan menggunakan antioksidan. Astaxanthin merupakan salah satu bahan yang memiliki kemampuan antioksidan baik. Untuk mencegah photoaging kulit, asthaxanthin dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan topikal nanoemulsi yang dioleskan pada kulit. Salah satu eksipien yang banyak digunakan dalam formulasi topikal adalah Sodium Pyrrolidone Carboxylic Acid (Na PCA), sebagai moisturizer. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan Na PCA terhadap stabilitas sediaan nanoemulsi yang telah diformulasikan menggunakan desain Box-Behnken. Faktor yang digunakan dalam desain Box-Behnken adalah konsentrasi surfaktan, rasio surfaktan-kosurfaktan, serta konsentrasi minyak. Sedangkan, respons yang dievaluasi adalah diameter (nm) dan indeks polidispersitas. Formula optimum yang diperoleh terdiri dari konsentrasi minyak 3,67%, surfaktan total 2,09% dengan rasio GSC:tween 20 adalah 2,15:1, phenoxyethanol 0,5%, astaxanthin 0,07%, dan aqua dm 93,67%. Selain itu, dilakukan beberapa karakterisasi nanoemulsi, yaitu penilaian organopeltik, pengukuran pH, kadar astaxanthin, efisiensi enkapsulasi, pengukuran diameter, indeks polidispersitas, dan zeta potensial, uji sifat oklusi secara in vitro, freeze thaw, serta pengujian stabilitas. Untuk sampel yang ditambahkan Na PCA, konsentrasi Na PCA ditambahkan sebesar 0,5%. Penambahan Na PCA ke dalam formula optimum meningkatkan stabilitas nanoemulsi astaxanthin.