Photoaging merupakan fenomena yang banyak terjadi pada kulit akibat paparan sinar UV yang
berlebih. Photoaging dapat dicegah dengan menggunakan antioksidan. Astaxanthin merupakan
salah satu bahan yang memiliki kemampuan antioksidan baik. Untuk mencegah photoaging kulit,
asthaxanthin dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan topikal nanoemulsi yang dioleskan pada
kulit. Salah satu eksipien yang banyak digunakan dalam formulasi topikal adalah Sodium Pyrrolidone
Carboxylic Acid (Na PCA), sebagai moisturizer. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
pengaruh penambahan Na PCA terhadap stabilitas sediaan nanoemulsi yang telah diformulasikan
menggunakan desain Box-Behnken. Faktor yang digunakan dalam desain Box-Behnken adalah
konsentrasi surfaktan, rasio surfaktan-kosurfaktan, serta konsentrasi minyak. Sedangkan, respons
yang dievaluasi adalah diameter (nm) dan indeks polidispersitas. Formula optimum yang diperoleh
terdiri dari konsentrasi minyak 3,67%, surfaktan total 2,09% dengan rasio GSC:tween 20 adalah
2,15:1, phenoxyethanol 0,5%, astaxanthin 0,07%, dan aqua dm 93,67%. Selain itu, dilakukan
beberapa karakterisasi nanoemulsi, yaitu penilaian organopeltik, pengukuran pH, kadar
astaxanthin, efisiensi enkapsulasi, pengukuran diameter, indeks polidispersitas, dan zeta potensial,
uji sifat oklusi secara in vitro, freeze thaw, serta pengujian stabilitas. Untuk sampel yang
ditambahkan Na PCA, konsentrasi Na PCA ditambahkan sebesar 0,5%. Penambahan Na PCA ke
dalam formula optimum meningkatkan stabilitas nanoemulsi astaxanthin.