digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Raja Ulian Hatorangan Purba
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan ribuan gugus kepulauan dan jutaan kilometer laut yang mengelilingi pulau tersebut. Kondisi geografis tersebut berperan dalam pembentukan budaya maritim Indonesia. Salah satu budaya maritim tersebut adalah penggunaan laut sebagai sarana transportasi dalam menciptakan konektivitas antar pulau. Salah satu daerah di Indonesia yang masih sangat bergantung pada angkutan laut adalah Desa Pasipalele yang memiliki Pelabuhan Pasipalele. Pelabuhan Pasipalele merupakan pelabuhan pengumpan lokal yang terletak di Desa Pasipalele, Kecamatan Gene Barat Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Pelabuhan Pasipalele merupakan pelabuhan yang melayani bongkar muat barang dan penumpang. Komoditas bongkar muat utama yang ada di pelabuhan ini antara lain kopra, sembako, material bangunan, dan perikanan. Oleh karena itu, Pelabuhan Pasipalele telah berkontribusi pada percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan penduduk di Kabupaten Halmahera Selatan. Pada tahun 2019 peranan penting Pelabuhan Pasipalele sebagai salah satu pendukung perekonomian di Kabupaten Halmahera Selatan terganggu akibat bencana gempa bumi yang mengakibatkan rusaknya fasilitas dermaga pelabuhan. Berdasarkan posisinya yang sangat vital dalam menunjang mobilitas masyarakat, maka diperlukan rekonstruksi dan rehabilitasi fasilitas pelabuhan. Struktur dermaga jetty yang didesain bertipe deck on pile sesuai dengan struktur dermaga eksisting. Tugas Akhir ini membahas tentang perancangan struktur dermaga kargo di Pelabuhan Pasipalele. Metode yang digunakan dalam melakukan perancangan struktur dermaga jetty tipe deck on pile terdiri dari pengolahan data sekunder, perhitungan pembebanan struktur dermaga, perancangan struktur dermaga dan trestle, pemodelan dan analisis struktur, desain penulangan elemen struktural dermaga, serta analisis daya dukung tanah. Tahapan awal perancangan struktur dermaga adalah pengolahan data lingkungan berupa data tanah, pasang surut, arus, gelombang, dan angin. Pengolahan data operasional juga dilakukan untuk memperoleh pembebanan struktur dermaga. Preliminary desain dilakukan untuk mendapatkan dimensi penampang minimal yang diperlukan berdasarkan kemampuan optimum dan kegagalan yang dapat terjadi pada elemen struktur. Dimensi penampang tersebut dimodelkan pada perangkat lunak SAP2000. Hasil dari pemodelan akan memperoleh nilai unity check ratio (UCR), defleksi struktur, gaya dalam balok dan pelat, serta reaksi perletakkan tiang pancang. Nilai unity check ratio (UCR) perlu berada dalam rentang 0,7 hingga 1,0 agar berada dalam kondisi yang optimum, serta nilai defleksi harus memenuhi kriteria desain yang digunakan. Gaya dalam balok dan pelat optimum yang diperoleh dari pemodelan digunakan untuk desain penulangan elemen struktural dermaga. Lalu dilakukan analisis daya dukung tanah untuk memperoleh kedalaman tiang pancang yang diperlukan agat struktur dermaga dapat menahan beban berdasarkan reaksi perletakkan tiang pancang yang diperoleh dari pemodelan. Perancangan dermaga pada Tugas Akhir ini mengacu pada standard-standard yang ada antara lain Technical Standards and Commenteries for Port and Harbour Facilities in Japan The Overseas Coastal Area Development of Institute (OCDI) of Japan, 2009, British Standard (BS), dan Standar Nasional Indonesia (SNI), standar American Institute of Steel Construction (AISC), standar American Concrete Institute (ACI), standar American Society of Civil Engineers (ASCE), standar American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO), serta standar lainnya yang berlaku, termasuk katalog-katalog produk yang relevan. Hasil akhir dari pengerjaan perancangan dermaga pada Tugas Akhir ini adalah dimensi struktur dermaga dan trestle, dimensi elemen struktur, dan dimensi serta kedalaman pemancangan tiang pancang.