digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sungai Cikapundung adalah salah satu sumber daya air yang penting bagi kota Bandung dan daerah sekitarnya. Sungai Cikapundung berinteraksi dengan sistem air tanah di sekitarnya sehingga keduanya saling mempengaruhi, baik kuantitas mupun kualitas. Penelitian tentang interaksi air tanah dan air sungai pada DAS Cikapundung serta kualitas air tanah yang dipengaruhi oleh perbedaan curah hujan perlu dilakukan, salah satunya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk pengelolaan sumber daya air dan pengendalian bencana banjir. Hasil pengukuran pada periode kering pendek, Juni – Oktober 2023 menunjukkan bahwa zona transisi dari aliran efluen ke aliran influen berpindah sejauh ± 1,7 km ke arah utara terhadap posisi hasil penelitian pada tahun 2015. Hasil pengukuran pada periode basah pendek, November 2023 – Maret 2024 menunjukkan bahwa zona transisi dari aliran efluen ke aliran influen berpindah lagi sejauh ± 1,2 km ke arah selatan terhadap posisinya pada periode kering pendek tahun 2023. Koefisien aliran permukaan DAS Cikapundung dengan metode Cook terestimasi sebesar 70% di mana kurang dari 30% presipitasi yang terinfiltrasi ke bawah permukaan tanah, dimana batas kawasan dengan daerah koefisien aliran permukaan ekstrim berada pada daerah yang sama dengan zona transisi dari aliran efluen ke aliran influen pada tahun 2024. Berbeda dengan hasil beberapa penelitian di tempat lain, konsentrasi TDS pada air tanah relatif lebih tinggi pada periode basah daripada pada periode kering. Tingkat keasaman air tanah relatif lebih asam pada periode basah daripada pada periode kering.