digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Khanifah Afifi
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Lapisan inversi tropopause mencirikan peningkatan gradien temperatur dengan ketebalan 1–2 km di lapisan tropopause tropis dalam rentang ketinggian 14–18,5 km. Penelitian ini berfokus pada variasi ketajaman tropopause (tropopause sharpness; TS) dari frekuensi Brunt-Vaissala (N2) sebagai fungsi gradien temperatur relatif terhadap temperatur minimum. Sekitar 4.000 profil temperatur per hari selama 2020-2022 (3 tahun) dari satelit COSMIC-2 GNSS-RO digunakan untuk menganalisis TS. Profil kelembapan pada rentang 2–20 km dari COSMIC-2 juga dimanfaatkan untuk melihat sebaran nilai integrated water vapor (IWV) di ekuator global. Penelitian ini menerapkan penapisan data TS untuk mengetahui pengaruh perambatan gelombang ke barat, Mixed-Rossby Gravity (MRG) yang berasosiasi dengan perambatan awan konvektif terorganisir skala intramusiman, Madden-Julian Oscillation (MJO). Cakupan wilayah kajian meliputi Samudra Hindia, Benua Maritim Indonesia, dan Samudra Pasifik yang terbentang di antara 10°LS - 10°LU dan 60° - 180° BT. Wilayah tersebut merupakan zona dengan pertumbuhan awan konvektif (nilai outgoing longwave radiation; OLR rendah) paling aktif untuk fase 3, 4, dan 5 MJO. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi sebanyak 21 kasus MJO aktif menggunakan indeks realtime multivariate MJO. Terdapat hubungan antara gelombang ekuatorial dengan TS secara global. Ratarata TS tinggi > 6,5 × 10–4 s–2 bersesuaian dengan nilai OLR yang rendah < 210 W/m2, mencirikan keberadaan awan konvektif sebagai sumber perambatan gelombang ekuatorial. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa amplitudo TS sebesar 16 × 10–4 s–2 yang merambat ke timur terkait MJO, lebih besar dibandingkan dengan sinyal MRG pada variasi TS. Penelitian ini menemukan bahwa MRG memiliki pengaruh tidak langsung terhadap evolusi TS melalui perubahan angin meridional di ketinggian 100 hPa. Transisi dari angin selatan menjadi angin utara berasosiasi dengan peningkatan IWV hingga mencapai nilai maksimum sebesar 23,8 kg/m2 di troposfer dan mendukung pertumbuhan awan konvektif skala besar terkait MJO. Perambatan awan konvektif tersebut akan meningkatkan nilai TS mencapai 7×10–4 s–2 di sekitar 10° BT dari posisi sentra awan konvektif.