Lapisan inversi tropopause mencirikan peningkatan gradien temperatur dengan
ketebalan 1–2 km di lapisan tropopause tropis dalam rentang ketinggian 14–18,5
km. Penelitian ini berfokus pada variasi ketajaman tropopause (tropopause
sharpness; TS) dari frekuensi Brunt-Vaissala (N2) sebagai fungsi gradien
temperatur relatif terhadap temperatur minimum. Sekitar 4.000 profil temperatur
per hari selama 2020-2022 (3 tahun) dari satelit COSMIC-2 GNSS-RO digunakan
untuk menganalisis TS. Profil kelembapan pada rentang 2–20 km dari COSMIC-2
juga dimanfaatkan untuk melihat sebaran nilai integrated water vapor (IWV) di
ekuator global. Penelitian ini menerapkan penapisan data TS untuk mengetahui
pengaruh perambatan gelombang ke barat, Mixed-Rossby Gravity (MRG) yang
berasosiasi dengan perambatan awan konvektif terorganisir skala intramusiman,
Madden-Julian Oscillation (MJO). Cakupan wilayah kajian meliputi Samudra
Hindia, Benua Maritim Indonesia, dan Samudra Pasifik yang terbentang di antara
10°LS - 10°LU dan 60° - 180° BT. Wilayah tersebut merupakan zona dengan
pertumbuhan awan konvektif (nilai outgoing longwave radiation; OLR rendah)
paling aktif untuk fase 3, 4, dan 5 MJO. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi
sebanyak 21 kasus MJO aktif menggunakan indeks realtime multivariate MJO.
Terdapat hubungan antara gelombang ekuatorial dengan TS secara global. Ratarata
TS tinggi > 6,5 × 10–4 s–2 bersesuaian dengan nilai OLR yang rendah < 210
W/m2, mencirikan keberadaan awan konvektif sebagai sumber perambatan
gelombang ekuatorial. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa amplitudo TS
sebesar 16 × 10–4 s–2 yang merambat ke timur terkait MJO, lebih besar dibandingkan
dengan sinyal MRG pada variasi TS. Penelitian ini menemukan bahwa MRG
memiliki pengaruh tidak langsung terhadap evolusi TS melalui perubahan angin
meridional di ketinggian 100 hPa. Transisi dari angin selatan menjadi angin utara
berasosiasi dengan peningkatan IWV hingga mencapai nilai maksimum sebesar
23,8 kg/m2 di troposfer dan mendukung pertumbuhan awan konvektif skala besar
terkait MJO. Perambatan awan konvektif tersebut akan meningkatkan nilai TS
mencapai 7×10–4 s–2 di sekitar 10° BT dari posisi sentra awan konvektif.