digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fauzan Syauqi Rahmanuwudan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Gunung Papandayan mengalami letusan sebanyak 4 kali dan terakhir kali meletus pada tahun 2002. Pulihnya ekosistem dapat dilihat dari indikator satwa, salah satunya adalah burung.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komunitas burung yang ada di CA dan TWA Gunung Papandayan dan efeknya terhadap ekosistem yang ada. Pengamatan dilakukan di empat kawasan, yaitu Tegal Alun (Terdampak Berat), Pondok Saladah (Terdampak Sedang), Ghoeber Hut (Terdampak Ringan), dan Plot Permanen (Tidak Terdampak) dengan menggunakan metode Point Count. Data yang tekumpul kemudian akan dianalisis dengan menghitung Indeks Keankearagaman Shnnon-Wiener (H’), penentuan feeding guild, penentuan status konservasi burung, pembuatan species time curve, dan clustering analysis. Hasil dari pengamatan ini adalah kekayaan jenis yang ditemukan sebanyak 46 spesies, dengan kawasan Tegal Alun sebanyak 27 spesies, Pondok Saladah 17 spesies, Ghoeber Hut 19 Spesies, dan Plot Permanen 30 spesies. 3 dari 46 spesies yang ditemukan memiliki status konservasi NT (Near Threatened), yaitu Pycnonotus bimaculatus, Caprimulgus pulchellus, dan Psilopogon javensis. Nilai Indeks Shannon-Wiener (H’) tertinggi terdapat pada Kawasan Plot Permanen, yaitu 3,08, hal ini disebabkan karena kawasan tersebut memiliki kekayaan jenis terbanyak. Rata-rata waktu aktif burung adalah pukul 07.00 - 08.30 dan 15.00 - 17.00. Feeding guild yang beragam menunjukkan bahwa CA dan TWA Gunung Papandayan dapat mendukung kehidupan burung yang beragam. Ditemukan berbagai jenis burung sebagai bioindikator merupakan indikasi habitat yang baik. Kawasan Ghoeber Hut dan Pondok Saladah memiliki indeks similaritas terbesar, yaitu 0,8, sedangkan indeks similaritas terkecil ada pada kawasan Plot Permanen, yaitu 0,26.