digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Athalla Zaidan Dewanto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Gunung Papandayan diektahui telah berulang kali meletus dan terakhir kali meletus pada tahun 2002. Abu vulkanik dari letusan Gunung Papandayan mengakibatkan tanah menjadi sulit untuk mengikat air sehingga bahan organik unsur-unsur hara tanah akan hilang dan mengakibatkan pH tanah menjadi masam. Peneltian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik tanah secara fisika dan kimia pada berbagai kondisi lahan serta pengaruhnya pada potensi pemanfaatan lahan di kawasan Gunung Papandayan. Penelitian karakteristik fisik dan kimia tanah ini dilakukan di empat kawasan, yaitu Tegal Alun (kawasan terdampak berat letusan (TB)), Pondok Saladah (kawasan terdampak sedang letusan (TS)), Ghoeber Hut (kawasan terdampak ringan letusan(TR)), dan Plot Permanen (kawasan tidak terdampak letusan (TT)). Pengambilan data dilakukan dengan mengambil sampel tanah sebanyak 8 sampel setiap kawasan untuk karakteristik fisik tanah dan 3 sampel yang melalui proses homogenisasi setiap kawasannya untuk karakteristik kimia. Data yang terkumpul kemudian akan dianalisis karakteristik fisik-nya dengan menghitung bobot isi, porositas, kadar organik tanah, dan kadar air tanah. Karakteristik kimia tanah akan dianalisis dengan menentukan kadar C-Organik, N-Total, Fosfor, dan Sulfur. Uji statistik dilakukan dengan metode ANOVA one-way dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) untuk melihat perbedaan nyata karakteristik fisik tanah di keempat kawasan penelitian. Kondisi Mikroklimat pada kawasan Tegal Alun memiliki pH tanah terendah (5,85), sedangkan untuk lokasi lainnya netral. Bobot isi tanah tertinggi ada pada kawasan Tegal Alun (0,76 g/cm3). Bobot isi berbanding terbalik dengan porositas, maka dari itu porositas tertinggi terdapat pada kawasan Plot Permanen (70,82%). Kandungan organik tertinggi adalah kawasan Plot Permanen (56,02%). Kadar air tertinggi terdapat pada kawasan Plot Permanen (50,8%). Kawasan Plot Permanen memiliki kandungan C-Organik (9,1%), N-Total (0,79%), dan fosfor tertinggi (10,27ppm (kriteria ST). Kandungan sulfur tertinggi terdapat pada kawasan Tegal Alun (413 ppm (kriteria ST)).