digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK M.Hibban Ta'qy
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Kegiatan pertambangan dilakukan untuk mengambil endapan bahan galian seperti emas, nikel, timah, batubara sehingga dampak yang ditimbulkan dapat merusak ekosistem lingkungan. Dalam mengatasi permasalahan tersebut pemerintah mewajibkan setiap perusahaan tambang melakukan reklamasi. PT Pesona Khatulistiwa Nusantara yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, perusahaan telah mereklamasi lahan pertama kali pada tahun 2013, dan dalam meninjau keberhasilan tersebut diperlukan beberapa indikator. Burung merupakan salah satu indikator dalam menilai biodiversitas dalam suatu wilayah karena dapat menempati habitat yang luas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan keragaman jenis burung pada berbagai tipe tutupan pada area pertambangan. Pengamatan dilakukan dengan metode point count pada hutan alam (HA), area revegetasi OPD 2A (ARv), perkebunan sawit (PS), dan pekarangan (Pkr), dilanjutkan dengan menghitung indeks keanekaragaman (H’), kemerataan jenis (E), Indeks kesamaan komunitas (IS), frekuensi relatif, kelimpahan relatif, dan feeding guild. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan antara tutupan lahan yang berbeda, berdasarkan indeks keanekaragaman, indeks kesamaan komunitas, dan indeks kemerataan jenis. Nilai indeks keanekaragaman (H’) adalah HA: 2,524; ARv: 2,188; PS: 1,10; dan Pkr: 2,264. Nilai indeks kesamaan cukup beragam, namun tutupan dengan persentase indeks kesamaan tertinggi adalah pada tutupan ARv-HA dengan indeks kesamaan komunitas sebesar 57,1%. Spesies dengan frekuensi perjumpaan dan kelimpahan relatif tertinggi adalah merbah cerukcuk (Pycnonotus goiavier) sehingga dapat dikatakan sebagai burung dominan. Kelompok burung dengan tipe pakan yang sama (feeding guild) juga beragam namun didominasi oleh jenis burung insektivora.