COVER Vito Arista Pratama
PUBLIC  BAB 1 Vito Arista Pratama
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 2 Vito Arista Pratama
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 3 Vito Arista Pratama
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 4 Vito Arista Pratama
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza BAB 5 Vito Arista Pratama
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza PUSTAKA Vito Arista Pratama
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza
Industri ritel Indonesia sangat penting bagi perekonomian negara dan PT
Sarinah, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), adalah satu-satunya
BUMN yang beroperasi di sektor ini. Berdiri sejak tahun 1962, PT Sarinah
mengalami transformasi pada tahun 2020 yang diperkirakan menghabiskan
sekitar 700 miliar Rupiah. Untuk mempromosikan Sarinah yang telah
direvitalisasi dan meningkatkan pendapatan, manajemen memutuskan untuk
menciptakan cinderamata resmi, namun penjualannya tidak mencapai target.
Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan strategi pemasaran guna
meningkatkan penjualan cinderamata Sarinah dan kunjungan ke toko. Faktor
internal dianalisis termasuk kondisi Saat ini dari STP (Segmentasi, Targeting,
Positioning) PT Sarinah dan 4Ps (Product, Price, Place, Promotion) dari
marketing mix, serta kerangka kerja VRIO. Faktor eksternal akan dianalisis
menggunakan kerangka kerja Porter’s Five Forces, analisis pesaing, dan analisis
pelanggan. STP yang diusulkan akan dikembangkan menggunakan analisis
SWOT, berfokus pada kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan kondisi
eksternal (peluang dan ancaman). Penelitian ini menemukan bahwa PT Sarinah
memiliki segmentasi, penargetan, dan penempatan merchandise Sarinah yang
belum teridentifikasi, kategori produk terbatas, harga yang kurang kompetitif,
kurangnya keunikan, dan keterbatasan kehadiran online. Untuk mengatasi
tantangan ini, PT Sarinah sebaiknya menempatkan merchandise Sarinah sebagai
kebutuhan Indonesia yang terjangkau, mendiversifikasi kategori produk,
menekankan ekuitas merek, mengoptimalkan rantai pasok, menawarkan
penawaran promosi, menjaga kualitas, meningkatkan pengalaman pembelian
online, membuka toko di daerah-daerah dengan lalu lintas tinggi, meningkatkan
kehadiran media sosial, merekrut influencer, dan melakukan berbagai aktivasi.
Selain itu, strategi keterlibatan karyawan, pengalaman pelanggan, efisiensi
operasional, dan pengelolaan hubungan harus diterapkan. Akhirnya, merenovasi
toko merchandise saat ini dan menciptakan kemasan dan presentasi produk yang bermakna akan lebih meningkatkan kesuksesan perusahaan.