
COVER Sumayyah Amalina Nasr
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
BAB 1 Sumayyah Amalina Nasr
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
BAB 2 Sumayyah Amalina Nasr
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
BAB 3 Sumayyah Amalina Nasr
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
BAB 4 Sumayyah Amalina Nasr
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
BAB 5 Sumayyah Amalina Nasr
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza 
PUSTAKA Sumayyah Amalina Nasr
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza
Beberapa hal yang berkaitan dengan perilaku dan preferensi seseorang akan berkaitan dengan
perilakunya sebagai konsumen. Penelitian menunjukkan bahwa faktor fisiologis, ekonomi,
sosial, dan pemasaran mempengaruhi keputusan pembelian. Namun, pengambilan keputusan
konsumen juga tidak selalu rasional. Sebagian besar pemikiran kita dicapai melalui ingatan,
emosi, pikiran, atau proses kognitif lain yang tidak kita sadari atau tidak dapat kita pengaruhi.
Sehingga terkadang konsumen tidak selalu dapat mengontrol perilaku pembeliannya. Saat ini,
Kemajuan teknologi seperti penyebaran internet dan media sosial, telah menjadi candu dan
membentuk pemahaman bahwa kehidupan sosial itu perlu. Namun sayangnya, apa yang
diproduksi di media sosial tidak semuanya memberikan hasil yang baik. Salah satunya adalah
fenomena FoMO atau Fear of Missing Out.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran Perilaku Pembelian dan Pasca
Pembelian Konsumen, yang dalam hal ini adalah pembeli Generasi Z pada E-Commerce,
sebagai dampak dari fenomena FoMO. Penelitian ini menggunakan 14 variabel di dalamnya,
yaitu efikasi diri-sosial, kerentanan konsumen terhadap pengaruh interpersonal, kecanduan
media sosial, kegagalan pengendalian diri pada media sosial, pencarian kebaruan, harga diri,
FoMO, teori perilaku yang direncanakan (sikap terhadap perilaku, norma subyektif, dan
persepsi kontrol perilaku), niat beli, perilaku membeli, dan perilaku pasca pembelian.
Penelitian ini akan menggunakan kerangka teori perilaku yang direncanakan (TPB) untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi perilaku pembelian terkait
FoMO. Penelitian ini setidaknya akan mengeksplorasi: 1) wawasan tentang perilaku pembelian
dan pasca pembelian Generasi Z sebagai dampak dari fenomena FoMO pada e-commerce, 2)
iv
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen tersebut selain fenomena FoMO, dan 3)
Rekomendasi kepada Generasi Z sebagai konsumen untuk menghindari fenomena FoMO.
Metodologi yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan metode analisis yang
digunakan adalah PLS-SEM dengan SmartPLS 4.0. Peneliti menggunakan kuesioner sebagai
sumber data dan mengolah 417 responden. Responden adalah Generasi Z Indonesia atau
mereka yang lahir antara tahun 1997-2012 yang pengguna media sosial dan minimal
melakukan pembelian di e-commerce selama sebulan terakhir.
Analisis data menunjukkan bahwa semua indikator dan variabel valid dan reliabel. Akurasi
prediksi dari model-model yang ada juga baik. Berdasarkan data survei, sebagian besar
responden merasa bahwa FoMO telah mempengaruhi kehidupan mereka, dengan skor 5-6 pada
skala Likert 6 menunjukkan pengaruh yang tinggi. Juga, berdasarkan data yang dianalisis dari
tanggapan kuesioner, tiga jalur memiliki pengaruh paling besar, perilaku pembelian terhadap
perilaku pasca pembelian, FoMO terhadap norma subyektif, dan niat beli terhadap perilaku
pembelian. Berdasarkan analisis, ada beberapa hal yang dapat direkomendasikan untuk
pembeli Gen Z Indonesia, terutama terkait bagaimana menghindari hal-hal yang membuat
mereka FoMO dan bagaimana menghindari efek FoMO pada perilaku pembelian dan pasca
pembelian mereka.