digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ahmad Rizal Syarif Amrullah.pdf
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia memiliki 127 gunung api aktif yang tersebar di Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sulawesi. Salah satu dari 127 gunung api aktif tersebut adalah Gunung Ijen, Jawa Timur. Pada tanggal 7 Januari 2023 pukul 14.00 WIB, status Gunung Ijen dinaikkan satu tingkat dari tingkat I (Normal) menjadi tingkat II (Waspada). Peningkatan status gunung api dapat dilakukan berdasarkan hasil pengamatan beberapa metode geofisika. Salah satu metode geofisika yang dapat diaplikasikan adalah metode seismik untuk mendeteksi kejadian gempa vulkanotektonik (VT) pada gunung api. Penelitian ini melakukan penentuan posisi hiposenter gempa VT pada Gunung Ijen dan mengestimasi cluster gempa VTA dan VTB. Data yang digunakan adalah data seismogram yang terekam oleh tujuh stasiun seismik milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di sekitar Gunung Ijen dalam rentang waktu Agustus 2022 hingga September 2022. Pengolahan data dimulai dengan picking waktu tiba gelombang P dan S untuk setiap event menggunakan perangkat lunak Seisgram2k, menghasilkan 400 data event gempa VT yang terdiri dari 20 event gempa VTA dan 380 event gempa VTB. Selanjutnya, penentuan posisi hiposenter gempa VT menggunakan metode Geiger dengan perangkat lunak Geiger’s with Adaptive Damping (GAD). Hasil penentuan hiposenter gempa VT di Gunung Ijen menunjukkan bahwa posisi hiposenter gempa cenderung terpusat di sebelah selatan hingga timur kawah, dengan kedalaman hiposenter gempa VTA berada pada 1,5 – 7,5 km di bawah pusat kawah dan gempa VTB berada pada 0 - 2 km di bawah pusat kawah. Adapun posisi hiposenter gempa VTB cenderung terpusat, sedangkan posisi hiposenter gempa VTA menyebar lebih jauh dari kawah. Keberadaan cluster gempa VTB yang dekat dengan pusat kawah menunjukkan adanya rekahan yang timbul akibat pergerakan magma yang semakin mendekat ke arah kawah.