ABSTRAK Maulana Safa'atul Nur Muhammad.pdf
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER MAULANA SAFA’ATUL NUR MUHAMMAD
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 MAULANA SAFA’ATUL NUR MUHAMMAD
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 MAULANA SAFA’ATUL NUR MUHAMMAD
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 MAULANA SAFA’ATUL NUR MUHAMMAD
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 MAULANA SAFA’ATUL NUR MUHAMMAD
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 MAULANA SAFA’ATUL NUR MUHAMMAD
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA MAULANA SAFA’ATUL NUR MUHAMMAD
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Lapangan Panas Bumi secara alami terjadi akibat adanya dapur magma yang
memanaskan fluida yang terletak di bawah permukaan bumi dan berkaitan dengan
struktur geologi dan tektonik di sekitarnya. Ketika adanya suatu kegiatan produksi,
terdapat gempa-gempa mikro yang disebabkan oleh perubahan kesetimbangan
batuan di bawah permukaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lokasi
terjadinya sumber gempa. Gempa yang terjadi selama rentang tujuh bulan yaitu
sejak 1 Juni 2021 – 31 Desember 2021 intensitasnya tinggi dan gempa ini memiliki
durasi kurang dari tiga detik. Untuk volume data yang banyak, diperlukan alternatif
mode pengolahan data yang lebih efisien dibandingkan dengan metode klasik.
Deteksi dan lokalisasi gempa mikro akan lebih mudah dan lebih efisien jika
dilakukan dengan cara otomatis. Deteksi otomatis dapat dilakukan dengan
menggunakan Template Matching. Sedangkan penentuan onset kedatangan gempa
mikro dapat dilakukan menggunakan Akaike Information Criterion (AIC). Setelah
itu, lokasi sumber gempa mikro ditentukan melalui pendekatan optimisasi global
dengan menggunakan Non-Linear Location (Nonlinloc). Terbukti dari hasil
Diagram Wadati untuk kontrol kualitas onset pick gelombang (Vp/Vs = 1.7463)
menunjukkan bahwa implementasi dari penggunaan Template Matching dan Akaike
Information Criterion (AIC) memberikan hasil yang cukup akurat dalam
melakukan onset picking. Didapatkan 148 gempa mikro menggunakan Template
Matching dan AIC meberikan hasil onset picking yang cukup akurat. Peta sebaran
seismisitas menunjukkan keberadaan hiposenter berkorelasi dengan adanya sesar
dan berada pada kedalaman 1000 – 3500 meter.